Kudus, 4 januari 2015
Assiry gombal mukiyo
Ayah......
Entah ini hari keberapa?
Aku tetap saja dungu dan pura-pura lupa
Ku berlari meloncati waktu
Membunuh peluh dan ngangamu
Betapa setiap tetesan keringatmu
Menjelma menjadi rintik hujan yang menyuburkan
Yang menjadikanku sekuntum bunga dan berbuah
Ayah .......
Entah ini bulan ke berapa?
ku terus menusuk dan membunuh jutaan kenangan
Yang tak pernah lekang oleh waktu engkau persembahkan
Aku bahkan amnesia mendoakanmu
Betapa setiap desah nafasmu adalah doa bagiku
Yang membuatku tidak menjadi sekadar debu
Ayah......
Entah ini tahun ke berapa?
Aku terus saja meutup -nutupi
Tak ku dengarkan nuranimu sebagai nasehat sejati
Menutup rapat dari cahaya rindu yang membuncah itu
Betapa setiap ayunan kakimu dan gerak tanganmu
Adalah bagai rotasi bumi
Agar anak -anakmu hidup mapan
Betapa nyawamu sekalipun engkau jual murah
Di pasar, di sawah dan di tingginya bangunan
----------------------------------------------------------------------------------
Berkali -kali tubuhmu engkau gadaikan
Hanya karena engkau sebagai Suami
Dan biar pantas dipanggil " ayah"
Respon Cepat