Assiry gombal Mukiyo, 29 Oktober 2014
Ibu Susi, terus menjadi perbincangan sejak diperkenalkan Presiden Joko
'Jokowi' Widodo, Selain netizen yang mem-bully, tak sedikit juga
masyarakat yang menaruh harapan dan memberikan dukungan kepada Susi.
Ibu Susi, itu nyentrik lewat hobi rokok dan tatoan, well not bad kok dibanding yang sekolah tinggi tapi korupsi.
Bu susi emg merokok dan tatoan,tapi kaya raya bukan hasil nyolong duit
rakyat. Ada lho yg jidatnya item2 rajin sholat tp jd tahanan krna korup.
Mbok ya jangan tertipu dengan simbol 2 dan tampilan cassing seseorang
hanya karna Bu Susi ini perokok dan tatoan lantas kita menyimpulkan bhwa
Bu Susi itu Mafia atau semacam kriminal.
Yang dinilai itu ya kerjanya bukan orangnya, ini kan mindset dan pola berfikir yang keliru dan membabi buta.
Ibu Susi, Jualan ikan teri tapi banyak pakar bahkan Professor dan
Doktor, menganggap dia tidak berprestasi. Ini kan aneh. Lebih
berprestasi mana Doktor dan Professor tapi hanya bisa "mbacot" alias
ndobol dan ngomong2 tok, daripada seseorang yang sudah jelas -jelas
berpengalaman dalam bidangnya. Untuk menentukan parameter Kinerja
seseorang baik apa tidak itu tidak bisa di batasi hanya karna dia
lulusan SMP. Banyak tokoh 2 bangsa di Negeri ini tidak lulus Sekolah
tapi sukses menjadi tokoh yang meningspirasi. Sebut saja Cak Nun, Adam
Malik, Adjib Rosidi, Andri Wongso dll.
Ibu susi telah menampar
dan menyadarkan kita yang mengagung 2kan dan membangga -banggakan gelar
akademik, beliau seolah 2 berbicara kpda kita "gelar itu cuma
formalitas, malu dung yg punya gelar sampe doktor tapi tidak bisa
berbuat apa -apa untuk negeri ini, lulusan SMP saja bisa jadi menteri.
Ibu Susi adalah pribadi yang spontan, cuek, eksentrik, dan
ceplas-ceplos. Ini menjadi ciri unik Menteri Kelautan dan Perikanan
tersebut yang membuktikan bahwa kesantunan bukan lagi ukuran baik atau
buruknya seseorang.
Ibu Susi, Pemilik perusahaan penerbangan
carteran beromzet ratusan triliun rupiah bernama Susi Air tersebut
mengaku bahwa gaya yang ada sekarang sudah menjadi karakternya sejak
kecil dan tidak dapat diubah. Kemudian tiba -tiba kita ingin Susi itu
seperti anda yang sopan tapi nyolongan, yang santun tapi tidak memiliki
kemampuan apa-apa.
______________________________________________________________________
Di pojok Toilet, saat beol sambil mengepulkan asap rokok yang
membumbung, aku berkata pada jiwa Bu Susi lewat sepoi angin yang
berhembus,..........................................................
"Tenang saja Bu Sus, mereka yang membullimu anggap saja sedang beol, yang perlu sekolah itu ya kita-kita yang bodoh ini".
Respon Cepat