Sebelumnya saya ucapkan setinggi - tingginya penghargaan yang tak terkira kepada seluruh pemenang dalam lomba kaligrafi internasional di malaysia yang baru di umumkan secara resmi. Khususnya buat salah satu santri terbaik di PSKQ, saudara Nukman al farisi,aceh. Semoga prestasimu yang tinggi bukan sebagai ajang untuk meninggikan hati dan juga untuk menenteng -nenteng kilaunya prestisius semata .Tapi yakinlah bhwa prestasi yang besar memanggil- mangil dan mndatangkan tanggung jawab yang besar.
Semoga mnjadikanmu semakin "mem -padi" artinya semakin matang dan berisi semakin ruku' secara vertikal dan horizontal dan mensyukuri setiap tetes keanggunan akan karunia itu sebagai anugerah Tuhan yang tidak hanya di syukuri tapi juga sebagai amanahNya agar senantiasa mengemabngkan dan mngamalkan virus - virus keindahan seni Al Quran kepada yang lainnya.Seperti rasa syukurnya Sulaiman As.dan Daud As.( alhamdulillahi alladzi faddhola 'alaa katsirin mina al mu miniina)
Saya adalah salah satu orang yang begitu bahagia, bngga tapi bercampur sedih.
Kebahagiaan saya adalah karena diberikan kesempatan dan kesehatan oleh Gusti Allah,bisa menemani saudara Nukman ketika start latihan dan persiapan mulai dari sketsa dan mengolah lauhah hingga mnghaslkan karya tersebut sampai detik terakhir mengirim paket karya jadinya ke malaysia. Tapi sedihnya saya adalah ketika berkarya di kumuhnya gubug PSKQ, saat di guyur hujan hinga tragedi bocornya genteng adalh momen yang begitu romantis mengalahkan keromantisan para pemabuk cinta sekalipun.
Kesedihan saya semakin mnjadi -jadi berbaur malu karena saya sok pinter dan sok jadi guru yang ahli mengarahkan ini dan itu padahal saya tidak bisa apa -apa bahkan untuk mngajari diri saya sendiri. Justru saya bngga karena saya bisa belajar banyak dari saudara Nukman dengan menemani syahdunya Qalam yang di goreskannya di secarik kertas putih yang sederhana.
Memang tampaknya terlihat sederhana tapi hasilnya mnjadi luar biasa karena usaha dan kerja keras yang juga luar biasa .
Telah ia buktikan bhwa saya yang sesungguhnya bnyak belajar dari saudara Nukman karena ketekunan dan semangtnya bagai pengantin yang sedang kasmaran dimabuknya bulan madu. Nukman tetap tak pernah mngalah bhkan dia klimaks berkali -kali menyingkirkan beberapa karya yang saya dan santri -santri PSKQ lainnya menganggap kurang maksimal dan mnggantinya hingga hampir mencapai 30 an lembar.
Setiap ronde ia mampu melewatinya dengan perkasa.
Bersama beberapa santri PSKQ lainnya, di remangnya malam dan gerahnya suasana semua terusir dengan ngopi dan sekadar camilan bukan untuk tujuan apapun melainkan mengolah huruf demi huruf dan meniupkan ruh bagi huruf - huruf yang mati dan mnghidupkannya dalam jiwa estetika berpadu dalam komposisi yang harmoni yang bertabur pesona.Pestasi dua putra terbaik indonesia yakni Saudara Nukman dan Sudara Ahmad Syafii adalah kejuaraan kita bangsa indonesia.
Semoga menjadi inspirasi dan motivasi bagi santri dan alumni PSKQ juga kita semuanya....amiiiin. (M.Assiry Jasiri, Pengasuh PSKQ)
Respon Cepat