Assiry gombal mukiyo, 4 November 2014
Terlalu lama kami rakyat Indonesia seperti ini terus bingung tidak
habis-habis. Terus kepada siapa aku mengeluh? Kepada siapa dong rakyat
Indonesia mengeluh? Kepada DPR? Wong mereka itu yang justru yang kami
keluhkan kepada-Mu ya Allah.
Perilaku mereka sudah sedemikian
cabul dan kenak -kanakan. Lagi genting -gentingnya rapat malah ada yang
"ngaceng" karena nonton film bokep. Mereka sungguh lebih cabul dari
guru-guru JIS yang kata para anggota Dewan "Super Cabul" .
Lagi
serius -seriusnya rapat sidang paripurna malah sebagian tidur dan
"ngorok". Beberapa diantaranya teriak -teriak seperti anjing yang
kelaparan. Yang lain jingkrak -jingkrak kegirangan karena kepentingan
kelompoknya disetujui dan diketok palu. Namun pihak lainnya yang dongkol
dan kecewa menendang meja hingga terbalik. Sepertinya kaki mereka tidak
pernah diajarkan sopan -santun.
Coba kalau meja itu bisa ngomong
"aku salah apa ko jadi pelampiasan kakimu, kau tendang aku hingga
tersungkur, untung aku sekadar meja, kalau aku bisa gerak aku "tonjor"
balik mukamu!".
Lha bagaimana mau belajar tentang attitude dan
nilai -nilai kebenaran. Semua kebenaran yang bersemayam dalam relung
hati dan nurani mereka telah mati terhempas dikeranda kepentingan. Yang
ada hanyalah imitasi pembenaran yang dianggap benar dan sebuah
kebenaran. Sungguh ironi.
Ya Allah... mbok ya sekali -sekali
anggota DPR ini ditelanjangi saja sekalian, artinya dilucuti saja
kekuasaannya atas rakyat, biar tidak nakal dan melawanMu hanya karena
merasa menjadi wakil rakyat. Atau dikasih sanksi apa gitu biar mereka
tidak seenaknya sendiri. Aku Tahu Tuhan engkau sungguh sangat memahami
perilaku mereka. Apakah mereka makar atau tidak, mereka sungguh -sungguh
berada digaris lurusmu ( ihdinasshiratha al mustaqiim) atau tidak.
Wa makaruu wa makarallah wa-llahu khoirul maakirin. Kalau mereka makar
pada nilai-nilai Allah dan nilai rakyat, maka aku yakin Engkau akan
makar pada mereka. Dan yang paling jagoan untuk makar adalah engkau ya
Allah. Kalau mereka khianat pada rakyat, berarti mereka khianat pada
Allah. Maka Allah juga akan makar pada mereka.Wa-llahu khoirul maakirin (
engkaulah sebaik -baiknya orang-orang yang makar).
Kadang aku terpingkal -pingkal meskipun tidak sampai berguling -guling ditanah, geli campur gregetan.
Bagaimana tidak geli. Mereka membuat undang -undang tentang ketertiban,
tentang kerukunan, tentang apapun saja. Tapi mereka sendiri yang
melangarnya Tuhan. Meteka menari -nari dan mskan tahi dan kotoran juga
menjilat ludah sendiri. Bukankah hukum dan aturan itu diciptakan untuk
ditaati buksn untuk dilanggar? Mereka lupa bahwa ternyata mereka
sendiri sumber dan contoh "icon" Raja Tawur.
Jika pelajar yang masih bandel tawuran bisa dikenai ancaman hukuman pidana.
“Hukuman bagi pelajar yang membawa senjata tajam bisa dijerat pasal 2
Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951 dengan ancaman lima tahun
penjara. Sedangkan pelajar yang melakukan penganiayaan berat saat
tawuran bisa diancam Pasal 355 KUHP dengan hukuman 12 tahun penjara,”
Terus hukuman apa yang pantas dan tepat untuk anggota Dewan yang suka
keributan dan doyan tawuran. Mereka tawuran kepentingan ,tarik ulur dan
sikut -sikutan untuk berebut kekuasaan dan jabatan dan terkadang mereka
asik-ma'syuk dengan fustun -fustun yang semlohay. Ini dibuktikan dengan
banyaknya kondom bekas dipakai yang berserakan di toilet dan ruang
-ruang kosong DPR.
Banyaknya ruang 2 kosong di DPR yang tidak
efektif dan efisien berpeluang bagi para oknum Anggota Dewan leluasa
ngeseks sembarangan. Sekarang mereka ribut mengusulkan dibuatkan lagi
gedung baru, padahal mereka kerja saja belum.
Seperti dikisahkan
dalam kitab suci Alquran, Nabi Musa tidak kunjung paham dengan apa yang
dilakukan Nabi Khidir sebagai gurunya. Berkali-kali Nabi Musa yang
ilmunya "baru" syariat menegur dan mengecam apa yang dilakukan Nabi
Khidir yang berilmu hakikat. Melihat Nabi Khidir merusak perahu nelayan
yang ditumpanginya, Nabi Musa kontan menegur dengan nada menyalahkan.
Melihat Nabi Khidir membunuh anak kecil, Nabi Musa menegur dan mengecam.
Pun juga melihat Nabi Khidir memperbaiki dinding orang yang akan roboh,
Nabi Musa menegur dan malah melarang. Akhirnya, Nabi Khidir pun
mengucapkan selamat berpisah kepada Nabi Musa, karena faktanya Musa
tidak sanggup mengikuti apa yang dipersyarati oleh Nabi Khidir tersebut.
Apakah para anggota Dewan ini Seperti Khidir kekasihmu Tuhan ? yang
tiba -tiba saja mereka membunuh aspirasi wong cilik karena alasan yang
lebih mulia? Mereka merobohkan meja itu sama saja dengan Khidir yang
membocorkan perahu karena urusan soal penyelamatan sebuah kaum atau
mereka yang ingin membangun gedung DPR baru juga apakah karena
mendapatkan wahyu jagad dan bisikan ilham dariMu atau karena kebodohan
dan ketololan mereka.
Respon Cepat