Assiry gombal mukiyo, 10 November 2014
Munculnya DPR
tandingan, bahkan Gubernur DKI tandingan yang digembar-gemborkan
pimpinan FPI Riziq S. Kemudian ditimpali balik Oleh Ahok untuk
merencanakan mengangkat ketua FPI tandingan, menunjukkan bahwa budaya
politik kita makin parah dan tidak sehat.
Kultur tidak sehat tersebut melahirkan kebiasaan organisasi tandingan dan tidak menghormati lagi kebiasaan bermusyawarah. Keadaan seperti ini agak parah, tidak sehat, dan membentuk kultur politik yang tidak baik.
Asal tidak puas entah apa saja itu lalu membuat tandingannya. Ketika
pacar anda menikah kemudian membuat resepsi pernikahan besar -besaran
meskipun dengan beaya "ngutang" dengan orang lain lantas anda juga
membuat resepsi pernikahan tandingan seketika itu juga. Tidak penting
apakah mempersiapkan pernikahan pada skala mikro dan makro Rumah tangga
untuk jenjang yang matang atau tidak. Sudah ada calon pengantinnya yang
betul -betul klik atau tidak yang penting membuat gebrakan dengan
membuat acara tandingan yang sama. Sehingga suami atau istri yang
diputuskan untuk acara tandingan tersebut justru mengecewakan anda
karena ternyata ketika sudah sah menjadi pasangan hidupmu dia justru
tidak memiliki segudang cinta yang anda impikan sebelumnya atau mungkin
karena dapatnya dadakan sehingga ternyata calon pasangan anda itu
kudisan atau misalnya kutilan dibagian intimnya.
Coba kalau semua dipersiapkan dengan matang tidak akan mungkin terjadi yang demikian.
Hal ini merupakan sikap yang akan menimbulkan fragmentasi di kalangan masyarakat.
Mbok ya harus sabar, dan kemungkinan untuk melihat diri sendiri yang
salah. Jangan justru mementingkan personal glory atau kehebatan sendiri
atau merasa benar sendiri. Maka dari itu harus ada rekonsiliasi atau
"islah". Artinya harus ada kompromi, take and give antara keduanya,
sebab absolutisme adalah musuh dari demokrasi.
Budaya tandingan
sebenarnya sehat asalkan argumentatif berada dalam manajemen konflik
sebagai mekanisme keseimbangan. Tapi masalahnya budaya tandingan yang
timbul itu murni tandingan atau bukan. Dan yang sering timbul adalah
kegelapan yang tidak jelas.
Dalam mengatasi budaya tandingan,
yang dibutuhkan bukan keberpihakan kepada masing-masing atau salah satu
pihak seperti terjadi selama ini. Dan selama ini belum pernah ada yang
berinisiatif untuk mengatasi budaya tandingan itu dengan kearifan tanpa
keberpihakan.
Respon Cepat