Assiry gombal mukiyo, 1 Januari 2015
Kawan.....ketika tahun baru tiba, aku justru mengurung diri seharian,
semalaman, kadang dipojok ruang kosong dan sesekali linglung entah
mengikuti kaki berjalan.
Aku selalu takut keramaian, sebab dalam
keramaian, manusia menari-nari di ombak nilai paling permukaan. Aku
selalu sunyi dalam keriuhan, karena dalam keramaian, manusia hanya
sekilas-kilas memandang satu sama lain. Keramaian adalah gembok amat
rapat bagi ilmu pengetahuan d
an kedalaman.
Kali ini aku justru menghabiskan waktuku jauh dari siapapun. Aku asik
menyendiri di pojok trotoar depan Islamic Center Jakarta Pusat, dengan
gemuruh jiwa melebihi suara petasan yang bagai halilintar menyambar
bersautan.
Sesekali terisak saat ingatanku tertuju pada kekasihku
beberapa tahun silam yang justru memilih bermesra dengan kekasihnya
bukan dengan aku yang gila dan sinthing sendirian.
Apa doa yg engkau pilih kawan? Aku mohon supaya diri kita mulai
menemukan akal sehat dalam setiap langkah yang akan kita torehkan
kedepan.
Dengan hati berdebar aku masuki 2015, tahun “Nur", tahun
dikotomi, tahun polarisasi ekstrem antara kegelapan menuju cahaya hidup
yang aku akan tentukan kemana kakiku berpijak dan melangkah menyusuri
jalan yang berliku.
Perkenankanlah aku memasuki “dunia
Kaligrafi". Karena aku telah berharap bertemu dengan-Mu dari rahasia
Kaligrafi Al Qur’an di balik setiap hurufnya. Sebab, buat sementara
kaligrafilah penjaga kejujuranku, obyektivitasku, kejernihan, dan
kesejahteraanku.
Sudah lama Sammy effendi melambai-lambaikan
tangannya kepadaku, dan ku jawab, “Sebentar, aku masih harus menebarkan
virus-virus kaligrafi disetiap relung jiwa dan aku juga persiapkan untuk
membagi cahaya itu kepada kawan-kawanku semua".
Sudah lama
Hasyim Muhammad Al Baghdadi menggoda-goda dengan lauhahnya yang kini
terpampang manis di pintu syurga, namun kujawab, “tunggu dulu”, aku
masih harus berkeliling-keliling membagi -bagikan entah itu darma atau
apa saja yang sanggup aku bagikan asal memberi kemanfaatan bersama".
Kawan.......jangan pernah engkau biarkan hidupmu penuh dengan
kesedihan, mulai sekarang bebaskan diri dari rasa sedih di masa lalu mu
itu, dan mulai hidupmu lagi.
Gunakanlah cahaya kecil pada malam ini untuk memperjelaskan dirimu kedepan di tahun yang baru.
Esok saat mentari pagi pertama ditahun baru, menghirup udara pertama,
menikmati hembusan angin pertama, melukis warna dilembaran kanvas
kehidupanmu yang pertama dan baru.
Semoga segala cita kita dapat terwujud kawan.......
Lembaran demi lembaran yang telah kita lalui, coretan tinta dari
warna-warni hidup kita diaatas kertas kadang tiada berarti dan tanpa
makna.
Semoga di tahun ini lebih bermakna dan bermanfaat.
Selamat tahun baru 2015.
Respon Cepat