Assiry gombal mukiyo, 13 Februari 2015
Disela-sela jiwaku
Aku menerobos dedaunan waktu
Menelisik setiap sudut ditikungan hati
Berkejaran dengan suara sunyi
Mencoba mengeja makna hidup
Dititian dahan yang renta yang mulai kuncup
Saat putik cinta aku jatuhkan
Benang sarimu menyambut penuh pujian
Kini buah -buah manis mengkal mulai masak
Kau buang sebagian daunmu agar tetap manis decak
Rintik hujan berkata dari selaput awan berkulum
Kemarilah aku basahi engkau wahai buah yang ranum
Dedaunan, ranting dan rerumputan makin binar
Saat kesegaran mulai terpancar
Aku terbang kemudian menelusup di rerimbunan
Bersamamu bersembunyi dalam hangat dedaunan
Wajah buah merah muda
Malu-malu sebagai isarat buah cinta
Illustrasi:
Dokumentasi Karya Lukisan Dekoratif modern gaya Bali
By: Assiry gombal mukiyo Tahun, 2012
Respon Cepat