Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

HANYA DEBU DILUASNYA SEMESTA RAYA

Assiry gombal mukiyo, 21 Maret 2015

Dengan mata biasa, kita hanya mampu melihat maksimal 5 ribu bintang dan 3 galaksi yaitu galaksi kita sendiri Bima Sakti, Andromeda, dan M81. Padahal di galaksi Bima Sakti dimana matahari kita sebagai bintangnya saja ada minimal 200 milyar bintang, dan di semesta ini ada sedikitnya 200 milyar galaksi.

Kenyataan sederhana ini menunjukkan bahwa kita mau tidak mau harus menggunakan teknologi untuk mengetahui semesta yang kita tinggali. Bahwa belajar adalah satu-satunya pilihan itu sudah pasti, dan tentunya kita harus menggunakan teknologi agar proses belajar kita menjadi lebih cepat.

Ayat Quran yang turun pertama kali juga mewajibkan membaca, dan Nabi Muhammad juga mewajibkan tawanan perang mengajari membaca sebagai syarat kebebasannya. Membaca adalah salah satu cara belajar, abad 21 ini membaca bisa dari mana saja, baik itu lewat internet dengan wikipedia, google, facebook, maupun lewat teknologi yang sudah kita kenal ribuan tahun yaitu buku yang sekarang juga bisa berupa buku digital yang bisa disimpan dalam HP, tablet, PC, dsb.

Dengan mempelajari semesta kita menjadi makhluk yang rendah hati, karena semesta menunjukkan betapa kecilnya bumi kita ini dihadapan semesta, dan betapa amat sangat kecilnya manusia ini bagai setitik debu dihamparan luasnya semesta.

Sehingga satu-satunya pilihan atas kenyataan itu adalah menunduk merendahkan hati.
Ditengah kerendahan itu satu-satunya cara agar kita berguna adalah dengan menebarkan cinta, menebarkan rahmat bagi seluruh semesta, menjadi umat rahmatallil alamin yang lepas dari sekat-sekat agama, budaya, ras, dan sekat-sekat semu yang mencerai-berai manusia.
Close Menu