Assiry gombal mukiyo, 13 Maret 2015
Saya mencari makan
sendiri tapi sangat senang jika makan ditemani oleh siapa saja agar bisa
makan bersama. Ini kan yang diajarkan simbah Nabi Ibrahim As. Saya
juga memilih jalan hidup saya sendiri, tidak dicarikan atau dipilihkan.
Mencari istri juga sendiri "ndak" juga dicarikan atau pakai jasa
makjomblang. Begitupun ketika bikin anak, saya juga melakukannya sendiri
tidak mncari bantuan untuk proses itu.
Terkadang kita sering mengandalkan apapun padahal kita mampu dan sangat
bisa jika melakukannya sendiri tanpa harus dipilihkan tau dicarikan.Lalu kenapa msih banyak orang yang hidupnya selalu dipilihkan dan dicarikan?
Contoh misalnya ketika memilih presiden kita harus dipilihkan oleh
partai-partai itu? Pilihan kita saat ini terlalu dibatasi, kenapa harus
memilih terbatas pada beberapa capres itu? Lucunya lagi beberapa
orang menyodorkan diri agar bisa dipilih, dalam bidang apapun itu.
Menyodorkan diri agar dipilih jadi suami atau istri. Menawar -nawarkan
diri agar dipilih menjadi Bupati, Presiden lebih gila lagi menjadi
pemuas nafsu sesaat. Semua berproses dari menawarkan diri.
Saya
memilih presiden saya sendiri, karena ini hidup-hidup saya sendiri,
misal pilihanku ndak ada didaftar yang ditentukan KPU misalnya berarti
saya ndak usah milih siapa -siapa. Lha wong karena pilihan yang saya
pilih ndak ada.
Maksud pernyataan tersebut menurut saya kita harus
memiliki prinsip dan dasar yang kuat di dalam menentukan pilihan, tidak
sekedar ikut-ikutan serta dengan dasar dan pengetahuan yang lemah.
Illustrasi:
Makan bersama bersama Assiry Art team works di Warung lesehan pinggir pantai
Mamuju Utara.
Respon Cepat