Assiry gombal mukiyo, 27 Maret 2015
Pak Didin Sirajuddin Ar. terlalu luas menghampar untuk diarungi. Pak
Didin begitu akrab disapa tidak hanya memberi saya Sabana-nya, tetapi
memberikan Laut tempat dimana saya menyelam sedalam-dalamnya. Agar saya
tidak menyadari kedangkalan dari permukaan-permukaan pengetahuan saya,
dan itu cukup sulit untuk saya arungi.
Pak Didin adalah sosok yang bisa menjadi Bapak Kaligrafi bagi siapa saja.
Saya betul -betul merasakan bagaimana menjadi Guru itu tidak mudah.
Seorang guru harus mensamuderakan hatinya dengan luasnya kesabaran dan
jernihnya keikhlasan.Saya menemukan itu ada pada pribadi Pak Didin
yang mengucurkan kepada saya bergelas-gelas ilmu Kaligrafi dan
bercangkir-cangkir teladan yang bijak.
Fenomena kaligrafi yang
semakin meluas ini seharusnya bisa menjadi trigger penyebaran informasi
yang benar-benar informasi, menyebarkan berita yang bukan seperti berita
pasaran saat ini, menjadi acuan dan pembangkit gairah dimanapun berada
untuk memuncaki perkembangan kaligrafi yang bisa menemukan eksistensinya
sendiri.
Dengan memanfaatkan teknologi yang sudah semakin maju,
sudah saatnya para kaligrafer Indonesia mampu memanfaatkannya untuk
menyebarkan nilai-nilai Kaligrafi Al Quran yang semakin menemukan jati
dirinya.
Sudah saatnya Indonesia menjadi corong informasi
penyebaran nilai-nilai Kaligrafi yang ada dalam kehidupan sehari-hari
yang dialami oleh setiap individu berdasarkan interpretasi masing-masing
dalam berkesenian.
Pak Didin sudah melakukan itu jauh sebelum kita mengenal apa itu tinta, handam, kuas dan bahkan kaligrafi itu sendiri.
Jadi jangan tanyakan lagi siapa Bapak Kaligrafi Indonesia.Kebenaran itu
tidak pada siapapun kecuali pada keputusan terakhir anda
masing-masing, karena itu yang nanti akan dihisab oleh Allah. Anda boleh
mendengar apapun, boleh menafsirkan seperti apapun, boleh menilai
siapapun berdasarkan kesimpulan anda sendiri, boleh melakukan apapun
tetapi yang dinilai sebenarnya bahwa itu adalah menjadi keputusan
otentik dalam diri anda.
Sedangkan keindahan atau estetika itu bisa pada siapapun.Anda juga bisa belajar Kaligrafi kepada siapa saja baik yang
bersyahadah (ijazah) atau tidak. Tetapi letak penilaiannya sesungguhnya
ada pada pengembangan dan terus menerus belajar hingga menemukan pintu
kualitas.
PSKQ Modern adalah manifestasi dari gerakan pengembangan
Kaligrafi yang telah di ruhkan oleh Pak Didin sebagai Guru, Bapak,
pendidik, dan karib yang menyamankan siapa saja.
Terlalu naif dan
kotor seorang Assiry gombal Mukiyo mendeskripsikan "Bapak Kaligrafi
Indonesia" yang begitu dicintai, dirunut essensinya sebagai Kaligrafer
masyhur. Sangat tidak berlebihan jika Pak Didin saya sebut sebagai
Legenda Kaligrafi Indonesia.
Respon Cepat