Assiry gombal mukiyo, 29 Juni 2015
Ada beberapa
artis Indonesia yang terang-terangan mendukung hak asasi manusia atas
fenomena pernikahan sesama jenis, sayangnya yang disorot cuma Sherina.
Kita ndak perlu marah kepada Sherina karena dia mendukung hak
pernikahan sesama jenis di twitter, itu karena dia memang cerdas dan
tahu banyak tentang sains.
Selain Sherina ada Nadine Alexandra dan
Anggun juga mendukung hak yang sama, dengan dalih berpatokan pada teori
sainstifik, bahwa ketertarikan sesama jenis itu ada, diangka minimal 500
spesies bumi termasuk manusia itu ada, dan sekitar 5-10% secara genetis
memang tertarik sesama jenis sejak lahir.
Afghan juga tweet yang
hampir sama, karena memang Afghan penganut gay. Dan ada beberapa aktor
lain yang juga gay seperti Reza Rahardian dan Nicholas Saputra. Tidak
maksud saya untuk membicarakan mereka dalam kontek ngomongin atau
melakukan "pergunjingan" massal. Tapi inilah Indonesia. Kita memang
bukan negara Islam tapi ideologi yang kita terapkan adalah Pancasila
yang menjadi dasar negara dan falsafah bangsa ini.
Kita kudu bisa
saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan tanpa harus menuding
dan menunjuk batang hidung mereka dengan sebutan cabul, sakit mental dan
semacamnya hanya karena kita bukan pelaku gay dan lesbi misalnya.
Namun demikian, menurut hemat saya sejatinya sains di ciptakan Tuhan
untuk manusia-manusia yang berfikir, itu menjadi landasan orang-orang
yang berilmu. Akan tetapi harus ingat bahwa Tuhan tidak menyukai sesuatu
yg berlebihan, termasuk sains. karena bagaimanapun sains tidak dapat
menandingi Tuhan sebagai penciptanya. Tuhan menurunkan kitab suci
sebagai pedoman jalan hidup menuju pencerahan Tuhan agar kita tau siapa
diri kita ini( derajat manusia dibanding binatang). kita tidak lebih
dari butiran debu di mata Tuhan, Sang Pencipta.
Kitab suci
diciptakan Tuhan untuk manusia sebagai rasa sayang Tuhan kepada
ciptaannya. Buku memang jendela dunia bagi kaum saintis, tapi kitab suci
adalah jendela dunia dan jendela akhirat yang hakiki. Ini yang perlu
kita renungkan kembali.
Menentang hak para kaum minoritas penyuka
sesama jenis itu seperti menentang jaman, anda pasti akan kalah,
sebagaimana menentang penghapusan perbudakan. Walaupun kitab suci
menentang homoseksualitas atau hubungan seks sesama jenis, tapi sains
mengatakan perbudakan itu tidak berdasar dan patut dilarang sedangkan
homoseksualitas itu natural dan patut dihormati. Mereka yang gila sains
mengatakan "Siapapun yang menentang sains hanya akan menjadi tertawaan
peradaban".
Respon Cepat