Assiry gombal mukiyo, 23 September 2015
Arti Kurban idul adha itu diambil dari bahasa Arab, yaitu qaruba,
yaqrabu, dan qurban wa qurbaanan di mana artinya adalah mendekati atau
menghampiri karena cinta semata. Sementara itu, arti kata qurban secara
harfiah berarti hewan sembelihan yang diambil dari kata udhhiyah atau
dhahiyyah.
Makna qurban dalam idul adha adalah bahwa kita harus
ikhlas dalam menjalankan peran apapun baik itu berupa kesusahan, derita
atau singkatnya bisa kita sebut sebagai ujian dari Allah. Kata lainnya
adalah saat kita "disembelih" Allah, maka ikhlaslah dan bertawakal
sehingga dengan keikhlasan itu kita akan mendapatkan "domba" kebahagiaan
sebagai penggantinya.
Sayangnya, saat kita menjadi bagian dari
sembelihan Allah, kemungkinan kita tidak ikhlas dan berat sehingga tentu
kita tidak mendapatkan gantinya berupa domba. Lha wong kadang kita
berqurban itu pemahaman kita berhenti dan terbentur kepada ritual
penyembelihan binatangnya saja. Jadi dapatnya ya cuma sate dan gulai
daging. Hanya memberi atsar pada kenyangnya perut dzahir bukan pada
kenyangnya bathin kita. Hanya berhenti kepada jism Tidak kepada essensi
dari kurban itu sendiri.
Kuncinya adalah kalau kita akan atau
sedang "disembelih" Allah, maka kita harus ikhlas dan tulus agar kita
mendapatkan domba sebagaimana Ibrahim menyembelih Ismail. Masalahnya,
kita seringkali tidak ikhlas saat disembelih Allah. Inilah hal yang
paling berat, yaitu ikhlas dan tulus. Misalnya baru saja kita ditinggal
istri sudah galau setengah mati, warung sepi ngeluh, gagal panen saja
sudah putus asa bahkan baru saja diputus pacar sudah kelimpungan dan
gulung -gulung ditengah jalan.
Kita tidak betul -betul ikhlas dan
kuat menghadapi persoalan hidup kita. Padahal jika kita tidak mampu
memikul derita dan pahitnya himpitan hidup ini maka kita juga tidak akan
mampu merasakan enak dan manisnya kebahagiaan. Inilah yang utama dari
essensi qurban.
Saya analogikan seperti seorang calon suami
yang bertanya kepada calon istrinya. "Mana bukti pengorbananmu atas
dasar cintamu terhadap aku wahai kekasihku?" kata calon suami.
Maka
seorang calon istri tersebut yang memang betul -betul cinta akan
menjawab "aku sungguh mencintaimu bahkan apapun akan aku berikan atas
bukti ketulusan cintaku".
Nah ketika seorang calon istri itu
memberikan pembuktian atas cinta terhadap calon suaminya maka disitulah
letak ketulusan cinta dari bukti pengorbanan yang sesungguhnya. Lulus
atau tidak pengorbanan itu merekalah yang tahu.
Serbagaimana arti
kata qurban yang bermakna qarib atau semakin dekat karena cinta kepada
Allah, maka hakikat kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah sedekat
-dekatnya, bahkan mesra yakni dengan menjalankan segala perintah dan
menjauhi larangan-Nya. Karena itu, makna qurban dalam pengertian Islam
adalah bentuk pendekatan diri kita kepada Allah melalui lantaran hewan
ternak yang dikurbankan atau disembelih sebagai bukti cinta dan
penghambaan diri kepadaNya.
Dengan begitu, kita merelakan apa
saja termasuk sebagian harta kita yang sebetulnya milik Allah untuk
orang lain sehingga disinilah letak hubungan horizontal atau kesalehan
sosial kita dibuktikan. Ini menjadi bagian dari ketaatan dan kesetiaan
kita kepada Allah. Syaratnya, dalam qurban kita harus benar-benar untuk
mencari ridha Allah, bukan untuk yang selainnya misalnya ingin
berqurban biar disangka soleh dan disebut dermawan.
Respon Cepat