Assiry gombal mukiyo, 01 Januari 2016
Ketika tahun baru tiba. Tidak sedikit yang berhura-hura, gegap -gempita
menaburkan segala nikmat sesaat yang berujung sesal menggumpal.
Teman.....Tahun baru, bukanlah soal perayaan dengan meniup terompet,
memandang gemerlap kembang api bersama orang spesial, menghabiskan
puluhan kondom dengan bergonta-ganti pasangan, mabuk dan "mendem"
oplosan atau bersenang- senang menikmati hujan diskon akhir tahun
semalam di kota Kudus atau barangkali juga dikota anda.
Meminjam
kata-kata Goenawan Mohamad "Bukan tahun yang berganti. Tapi hidup".
Tahun baru adalah perkara hidup. Tapi bukan sekadar hidup tapi Kualitas
hidup yang sudah kita capai selama hampir 12 bulan yang silam. Di tahun
2016 ini coba luangkan waktu kita sejenak untuk mengevaluasi apa saja
yang telah dicapai sampai saat ini. Apa saja yang sudah kita perbuat?
Apakah hanya kesibukan bersama PSK dengan rajin ke tempat karaoukean,
bercumbu dengan dunia picisan yang amburadul. Atau diam -diam kita sibuk
mencari selingkuhan baru untuk kita "koskan" dan ketika dihadapan
pasangan, berakting seolah- olah yang paling setia. Tidak usah kaget
bukankah ini adalah trend yang selama ini kita idam -idamkan.
Habis pesta miras, pesta kondom, pesta nudis, pesta teropet, kemudian
berdoa kepada Tuhan dengan khusu' " Ya Allah ampunilah khilaf dan dosa
hamba berilah kesuksesan dan kebahagiaan, dan limpahkanlah rizki yang
banyak kepada hamba". Barangkali jika maaf saya yang jadi Tuhan tentu
jengkel banget sama itu orang. "Enak yahh sampean....sudah pesta -pora,
seabrek dosa kamu puas-puasin sekarang pura-pura minta ampun segala,
sana push up!". Itu kalau saya.
Untungnya Tuhan kita adalah Allah
SWT. yang maha Rahman dan Rahim. Sejuta dosa dan hamparan samudera
kebusukan kita, tetapi Tuhan selalu memberikan pintu kesempatan agar
bisa memasuki rahmatNya dan memperbaiki kualitas atas hidup kita agar
semakin baik.
Teman.....Apa
saja karya yang sudah kita hasilkan? Singkatnya, sudahkah kita memberi
manfaat untuk orang lain? Spirit atau makna perpindahan menuju tahun
baru masih sangat relevan
kita bicarakan untuk direnungkan pada kehidupan ini, baik dalam
kehidupan personal maupun kolektif, dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan kualitas pada diri kita yang tentunya adalah pribadi
dengan kualitas moral yang baik.
Jika membuka laman beranda
facebook akan membuat kita tersadar, kaleidoskop album foto tahun lalu
yang di-share kawan-kawan kita mengingatkan jika telah banyak peristiwa
yang kita lewati selama satu tahun ini. Perjalanan selama hampir 12
bulan bukanlah perjalanan singkat begitu saja, banyak pengalaman yang
suatu saat nanti akan kita rindui pada masanya. Sehingga momentum tahun
baru ini semestinya menghadirkan kita pada rasa syukur yang setulus-
tulusnya kepada Tuhan yang telah memberi kita "kado" kesempatan untuk
menjalani banyak hal selama satu tahun ini.
Membaca kembali
kisah dan memutar ulang memori kehidupan kita selama tahun 2015 lalu
pasti akan membawa sebuah penyesalan dan kekecewaan ketika didapati
beberapa kenakalan, kebusukan dan hal-hal negatif kita di tahun 2015
lalu.
Hal ini membuat kita tersentak sadar sekaligus malu pada diri
kita sendiri, bahwa betapa berharganya waktu dan begitu lemahnya kita
dalam memaknai waktu sehingga mudah bagi kita untuk menyia-nyiakan waktu
yang sangat berharga.
Tetapi apa daya, sedetik, sejam, sehari,
sampai setahun yang terlewati kini telah menjadi masa lalu, masa yang
tidak bisa kita putar ulang kembali. “the past can hurt. But,the why I
see it, you can either run from it, or.. learn from it”–The Lion King.
yang berarti dari masa lalu yang membuat kita menyesal tetapi kita
dapat mengambil pelajaran sebagai pegangan untuk melangkah ke masa
mendatang.
Duh Gusti Allah.....Semalam saat kembang api terdengar
bersahutan bagai halilintar menandai pergantian tahun. Aku menyusuri
sebuah gedung tua, berjalan sesenggukan, menangisi seluruh khilaf dan
dosa- dosaku yang terus aku ingin mengulanginya.
Dosa-dosa
yang semestinya harus diperbaiki tapi justru malah terus saja aku
rindukan agar bisa melakukannya selalu. Dosa yang aku simpan rapat
dibalik sarung hitamku.
Respon Cepat