Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

MENSIKAPI LGBT

Assiry gombal mukiyo, 28 Januari 2016


Pada hakekatnya manusia itu fitrahnya lelaki &perempumpuan lalu ada cinta diantara keduanya/saling mencintai.jika LGBT diakui maka bagaimana kelangsungan hidup manusia selanjutnya masak "penthung-pentungan". Terus bagaimana melangsungkan keturunan.

Saya yakin semua agama melarang pasangan sejenis.
Kalau masalah itu masalah hak asasi manusia,kok teralu dipaksakan ya....
Nanti pacaran terus zina juga tidak masalah karna itu hak atas dasar suka sama suka bukan....??? logika macam apa ini??

Mereka seharusnya dirangkul & diajak kembali ke fitrahnya sebagai manusia bukan dimusuhi/dikucilkan biar bagaimanapun kita sama- sama manusia, sama-sama mahkluk ciptaan ALLAH SWT.
Dengan merangkul & mengajak bukan berarti mengakui "KEEKSISTENSIAN MEREKA para penganut LGBT !......

Saya punya teman yang anaknya bagian dari LGBT. Saya yakin si anak menjadi kaum tersebut karena ada faktor tertentu. Tetapi apa yg dia dapat? dia dibully habis- habisan disekolahnya, diejek, dipukuli, ditendang.
ya Tuhan, dia kan memang LGBT, tapi dia manusia seperti kita yang juga kita manusiakan.

Sekarang anak itu sudah tiada. dia mengalami depresi berat, dan akhirnya bunuh diri. padahal dia anak baik- baik. Hanya karena kita salah dalam mengambil sikap dan langkah bukan malah memberi solusi tapi mengeksekusi dengan membunuh mentalnya. Kita tidak sadar bahwa yang kita lakukan itu bukannya membuat mereka sadar bahwa mereka butuh disayangi bukan diuber-uber apalagi sweeping.

Inilah kesalahan kita, seharusnya kita bukan membully dan mengucilkan kaum tersebut. Jika kamu manusia beragama, ya bimbing dan arahkan dia ke jalan yg benar, bila perlu doakan. bukan malah membully bahkan menyiksa batin dan fisiknya.

buat orang orang yg jijik lihat kaum ini, apakah kalian ada diganggu? ada disakitin? Tidak kan? nah ngapain membully? Stopppppp bullying. Buat orang- orang yang mengutuk kaum ini, hentikan kutukanmu mulai sekarang. Hati -hati mengutuk mereka, awas kena batunya.

Seandainya adik/ saudara/ anak kalian terlibat kaum ini, dan mereka dikucilkan masyarakat, barulah kalian sadar bahwa mereka juga manusia, butuh perlindungan.Mari arahkan, beri solusi, doakan. Jangan mengutuk.

Salam damai.
Close Menu