Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

SUNNAH YANG MANA?

Kudus, 11 Januari 2015
Assiry gombal mukiyo


Sunnah yang mana yang kau ikuti?
Jika seorang hamba yang pasti dijamin Allah surga
Hanya memilki rumah tidak lebih dari 3×5 meter itu
Sementara kau menumpuk -numpuk harta
Membangun istana bertabur kemewahan tak terhingga
Gundikmu dimana-mana
Tercecer kelaminmu
dan nyungsep diselaput dara

Sunnah yang mana yang kau ikuti?
Jika seorang pemimpin yang begitu sempurna keimanannya
Yang kaya raya tapi hartanya habis untuk menghidupkan agama
Sementara kau justru menumpas yang tertindas
Beringas dan menumpahkan darah dengan dalih agama tapi membunuh agama
Kau tumpuk harta, memperkaya diri dan memuasi s'gala ambisi
Memperkosa kemapanan, menindih keadilan dan menendang norma
Bahkan kau mencabuli Tuhan dengan menyembunyikan muka

Sunnah yang mana yang kau ikuti?
Jika Ia mengajak yang tersesat dalam gelap
Menuju cahaya yang penuh bertabur bahagia
Sementara kau justru menyesatkan jalan
Menuding siapa saja kafir, bahkan menghalalkan nyawanya
Hanya karena menganggap tersesat
Kau bunuh membabi buta tak punya iba
Jutaan nyawa balita melayang tanpa dosa
Sedangkan kau masih saja sujud dan sholat berpura -pura

Sunnah yang mana yang kau ikuti?
Ya Rasuuuuul.... setiap hari kau suapi yang buta
Meskipun setiap harinya engkau dianjingkannya
Bukankah engkau juga mendoakan warga thaif agar diampuni dosanya?
Ketika tubuhmu dilempari batu hingga bermandi darah hingga tanggal gigimu
Sementara kau justru menghabisi, memanipulasi, mencampakkan
Menghardik,memaki, mengumpat dan menajiskan yang suci hingga terkapar
Atas nama agama kau pakai "fentungan" dengan alibi nahy munkar.
Kau porak -porandakan tanpa memandang dirimu sebagai manusia

Sunnah yang mana yang kau ikuti?
Jika Rasul meneladankan akhlaq karimah
Menyantuni yang fakir, menolong yang tertindas
Bahkan menjamin keselamatan dan ketentraman bagi yang berbeda agama
Sementara kau memakai surban dan gamis tapi ganas dan beringas
Kau memang celeng, kulitnya saja yang kau tiru untuk prestis
Bukan kepada substansi dan essensi yang manis
Islam tidak perlu kau bela karena Tuhan sudah maha segalanya
Bela dan kasihilah yang terpojok, terlunta menderita, bahkan papa tiada
Sayangilah dengan cinta dan kasih semesta!......

Illustrasi:
-Disudut kamar yang usang dan sederhana . Foto replika rumah Rasulullah Muhammad SAW.
================================================================

Keterangan: Puisi ini aku hadiahkan untuk diriku sendiri sebagai nasehat bagi diriku sendiri yang bejat, yang naif, bobrok, amoral, dan begajulan.... Bukan untuk siapa -siapa apalagi nyindir orang lain. Bagi yang merasa kehilangan muka dengan membaca puisi saya ini, mohon ditanggung sendiri akibatnya.
Close Menu