Assiry gombal mukiyo, 24 Januari 2016
Saya kadang
panjang merenung kenapa orang banyak yang tidak mau dan bahkan menolak
mentah -mentah terhadap ISIS. Padahal tanpa ISIS kita tidak memiliki
kekuatan dan semangat apapun dalam nenjalankan kehidupan baik beragama,
bernegara dan lainnya.
Bahkan
segala sesuatu tindakan pengeboman selalu saja dikait-kaitkan dengan
ISIS. Bagaimana mungkin kita menuduh ISIS pelakunya. Bagaimana mungkin
ISIS bisa melakukan kejahatan kemanusiaan karena sesungguhnya merekalah
yang justru melahirkan manusia itu sendiri.
Bukankah
selama ini kita rindu dan ingin selalu dibom habis -habisan oleh ISIS?
Bom cinta ISIS lah yang justru kita nanti selalu. Jika frekuensi dan
kuantitas bom ISIS berkurang justru perlu dipertanyakan. Seseorang yang
tidak setuju dengan ISIS ini justru diragukan kesehatan akalnya. Bahkan
Tuhan sendiri memberi cap seseorang yang sudah tidak suka ISIS dia
adalah termasuk orang yang bodoh ( Fainnahum Qaumun Jaahilun).
ISIS yang saya maksudkan adalah ( Istri Sholehah Idaman Suami). Nah
loh.... Siapa juga yang berani menolak keberadaan ISIS. Bahkan
hampir semua calon suami merindukan ISIS ini. Bagi saya wanita cantik
itu bukan keindahan lagi, tapi siksaan. Jadi harus dilihat output dari
perempuan itu, anda jangan hanya melihat inputnya. cari tahu dulu
hulunya, jangan hilirnya saja. Kalau hanya lihat inputnya berarti
berarti sama saja kita memburu kulitnya. Cantik itu perlu untuk semangat
hidup kita sebagai suami. Tapi output yang saya maksudkan adalah sejauh
mana peran seorang istri sehingga bisa disebut sholehah. Karena
Sholehah letaknya bukan pada casing atau tampilan pakaiannya semata.
Meskipun jangan juga disimpulkan bahwa cewe yang suka pakai bikini
mondar -mandir dijalan itulah yang sesungguhnya sholehah. Perlu
kedewasaan dalam menilai dan melihat sesuatu secara essensi dan
substansi.
Nikmatnya hidup itu kan karena ada batasan, kita tidak
tahu isi hati istri kita, karena itu kita akan terus memberikan yang
terbaik, karena kita tidak tahu apa yang bercokol dalam hatinya. Soal
anda dapat pelayanan yang terbaik dari istrimu atau tidak itu ngga jadi
soal. Toh kita sudah memberikan yang terbaik untuk istri kita. Masalah
kita tetap dianggap suami apa tidak pokoknya tetap memberikan yang
terbaik. Itu jika anda mampu menjalaninya.
Tetapi suatu saat
seorang
kawan pernah mengirim pesan pendek (sms) kepada saya untuk memberikan
tips doa agar istrinya yang selingkuh bisa balik ke dia lagi. Alih-alih
doa yang saya berikan. Saya justru marah-marah, kemudian saya
balas smsnya “Buat apa doa untuk mengembalikan wanita seperti itu?
Tinggalkan!”
“Wanita bukan hanya dia. Kalaupun dia kembali karena
doa, itu bukan dari hatinya sendiri. Tinggalkan dan putuskan untuk cari
yang lain, Kalau tidak ada wanita yang mau, sama kambing juga "ngga
papa" kalau kamu mau!".....
Respon Cepat