Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

BEBAS

Assiry, 13 April 2014


Kita harus berani membuka cakrawala berpikir karena itu kemutlakan yang tak bisa ditawar. Meskipun pada saat yang sama, keputusan atas kebebasan berkreatifitas itu sendiri tetap harus berada pada koridor yang matang, tidak melanggar syareat, dan merupakan buah dari kematangan-kematangan intelektual maupun pikiran.

Bebas itu untuk menemukan keterbatasan, bukan bebas untuk kebebasan. Bahwa untuk faham batas, Anda harus bebas dulu. Untuk bisa berhari-raya, Anda harus berpuasa dahulu, untuk sukses dan mahir kaligrafipun anda perlu belajar dan berguru kepada ahlinya dengan latihan keras.

Supaya Anda menikah dan bahagia dengan perempuan yang telah Anda “pandang” itu, Anda tetap harus hanya memilih minimal satu. Kalau Anda bebas memandang wong wedok sak akeh-akehe, lantas njajali (making love) wong wedok sak akeh-akehe, itu bukan kebebasan namanya.

Jadi, kebebasan yang dimaksud bukan berarti bebas dalam arti sebebas-bebasnya. Kebebasan yang ditawarkan Tuhan adalah membuka cakrawala seluas-luasnya untuk menentukan satu tujuan. Sebab ideologi kebebasan selama ini sering disalah-artikan oleh manusia-manusia modern. Padahal sejatinya, inti keselamatan kehidupan justru terletak pada keterbatasan.

Dalam islam, tuntunannya jelas seperti yang dicontohkan Rasulullah, makan jangan sampai kenyang, jangan makan sebelum lapar, dan lain sebagainya. Bukankah hal tersebut merupakan batas yang harus disadari demi keselamatan umat manusia?
Close Menu