Assiry gombal mukiyo, 16 April 2013
Kita ini kanibal-kanibal yang lebih nikmat memberitakan dan mempergunjingkan keburukan orang, daripada menebarkan informasi tentang
kebaikan dan kemuliaan. Teman kita memberikan 90% penghasilannya kepada
kepentingan sosial, kita acuh tak acuh saja; nanti sekali dia buang
kentut sampai bunyi fasih sekali ( preeeth ,,dhuuuuuth ,dan broooooth
setengah ngebast) di tengah rakaat salat -- kita olok-olok dia
habis-habisan...kita pergunjingkan dia bahkan tanpa sadar kita
menelanjanginya dan mempermaukannya, sehingga disinyalir semakin
memperbesar kemaluannya.
Kita memang tidak makan manusia hidup- hidup. Tapi kpayahan dan kjahatan
ini justru malah mnjadi-jadi ,lihatlah di sana anak- anak PSK yg blum
lahir sudah di jual bahkan sudah di panjeri DP ( tanda jadi). Mereka
pekerjaannya tiap hari yang pnting mesum, kalau sudah hamil tinggal
buat kontrak SPK semacam kesepakatan -kesepakatan tertentu menentukan
harga anaknya itu untuk dijual, yang penting untung ,dapat bnyak uang.
DPRD booking jablay 9 orang sekaligus sekali kencan, seorang anak
membunuh orang tuanya, seorang anak memenjarakan orang tuanya hanya
karena mengambil kayu anaknya padahal toh lahan tanah itu milik ibunya
sendiri.
Lihatlah di sana masih ada saja yg busung lapar, anak-anak
yang tak bisa Sekolah, Pengamen dan Pengemis jalanan makin liar
berpesta pora di setiap sudut kota, SBY juga ikut-an an "ngeluh" soal
web nya yg di haekker salah seoarng pemuda putus skolah. SBY sama saja
menganibalkan dirinya dan kehormatannya dengan minta tambahan gaji
Presiden ....
Presiden kita memang doyan humor yang
membuat kita
trpingkal-pingkal atau bahkan berguling-guling di jalan tol ......Bahkan
anak-anak Sekolah yang kebingungan karena ujian nasioanal di undur.
Maklumlah dah beberapa hari ke dukun, ke Kyai, Sholat ini Sholat itu,
ke kuburan keramat, muter -muter tasbih sampe ribuan kali entah apa yg
di baca, mungkin yang dibaca "galau- galau galau hingga1000 kali".
Rutinitas yg benar -benar menganibalkan diri dan jiwa sendiri .
Semua menganibalkan diri, status sosial kita sudah sudah tidak lagi
diindahkan, tidak ada lagi bedanya yg duda tanpa anak sama perjaka
....Tidak ada bedanya juga perawan sama janda tanpa anak. Hanya
status sebutan belaka, kalau dulu di Sekolah- Sekolah jadi diadakan tes
kepererawanan, brngkali Sekolah- Sekolah tidak laku, ksrena semua anak
gadis yang sudah tidak gadis akan terancam sekali aibny terbongkar....
Pendidikan sudah tidak bisa menjadi solusi dan penjamin utama moral anak manusia.
Respon Cepat