Assiry gombal mukiyo, 9 Juli 2016
Saya kasih penghargaan setinggi-tingginya untuk HTI karena piawai
sekali membuat novel atau film romantisme, karena pandai membangkitkan
romantisme jaman dulu.
Mereka terus saja bermimpi bahwa Indonesia
akan makmur dengan khilafah. Sepertinya mereka banyak khilaf. HTI itu
tidak pernah tau jerih payah mendirikan NKRI yang mengorbankan jutaan
nyawa. Tunjukkan satu saja negara di Dunia yang sukses menjalankan
sistem khilafah? Semua
gagal, pembantaian dimana -mana, darah membanjiri jalanan, kepala bergelimpangan seperti barang rongsokan.
Asal Indonesia Khilafah semua jadi enak, kentut berasa kesturi, tai
jadi roti, tidak ada yang namanya kemacetan karena jalan 4 kali lipat
lebih lebar, Sekolah Gratis, nikah bisa mut'ah dan berganti-ganti.
Sungguh Pola fikir HTI adalah pola fikir yang bukan hanya gila tapi
ditingkat kegilaan yang sedemikian gila akut.
Mustinya dalam
agama tidak perlu membawa keseragaman (uniformitas), tetapi yang penting
adalah kesatuan. Kesatuan itu bisa tercapai dalam keanekaragaman. Dan
akan sangat fatal, jika memaksanakan keseragaman dalam pertentangan.
Jadi, keseragaman tidak selalu berarti kesatuan, dan keanekaragaman
tidak selalu bermakna pertentangan.
Terlebih soal sejarah
khilafah dimasa lalu yang sejatinya lebih mengacu kepada sistem
pemerintahan ala dinasti, kekerabatan, suku dan golongan.
Mari kita
fahami benar benar benar landasan berdirinya NKRI kita ini, yaitu kita
ingin hidup bersama, membangun bangsa berdampingan damai dalam
keberagaman.
Timur tengah adalah cermin dimana kita melihat bangsa
bangsa arab sendiri menolak konsep khilafah itu, sedangkan bangsa mereka
adalah para pelaku sejarah khilafah.
Masa pemerintahan umat
islam
ala khilafah telah berhenti pada empat khulafaur Rasyidin dengan banyak
diwarnai pro dan kontra soal kepemimpinan, dan kekhalifahan setelah
mereka sejatinya mutlak adalah berbentuk sistem dinasti bani/ keturunan.
Jadi orang waras berpikirnya kedepan bukan kebelakang, berkhayal masa
lalu bisa terulang, itu sama seperti berharap orang mati bisa hidup
kembali.
Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika. NKRI harga mati.
Yang tidak setuju dengan ideologi Indonesia, silakan angkat kaki !!!
sebelum ente diTENGGELAMKAN Bu Susi.
Respon Cepat