Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

KHILAF......AHHHHH

Assiry gombal mukiyo, 9 Juli 2016

Foto Assiry Presiden Kaligrafi.

Saya kasih penghargaan setinggi-tingginya untuk HTI karena piawai sekali membuat novel atau film romantisme, karena pandai membangkitkan romantisme jaman dulu.

Mereka terus saja bermimpi bahwa Indonesia akan makmur dengan khilafah. Sepertinya mereka banyak khilaf. HTI itu tidak pernah tau jerih payah mendirikan NKRI yang mengorbankan jutaan nyawa. Tunjukkan satu saja negara di Dunia yang sukses menjalankan sistem khilafah? Semua gagal, pembantaian dimana -mana, darah membanjiri jalanan, kepala bergelimpangan seperti barang rongsokan.

Asal Indonesia Khilafah semua jadi enak, kentut berasa kesturi, tai jadi roti, tidak ada yang namanya kemacetan karena jalan 4 kali lipat lebih lebar, Sekolah Gratis, nikah bisa mut'ah dan berganti-ganti. Sungguh Pola fikir HTI adalah pola fikir yang bukan hanya gila tapi ditingkat kegilaan yang sedemikian gila akut.

Mustinya dalam agama tidak perlu membawa keseragaman (uniformitas), tetapi yang penting adalah kesatuan. Kesatuan itu bisa tercapai dalam keanekaragaman. Dan akan sangat fatal, jika memaksanakan keseragaman dalam pertentangan. Jadi, keseragaman tidak selalu berarti kesatuan, dan keanekaragaman tidak selalu bermakna pertentangan.

Terlebih soal sejarah khilafah dimasa lalu yang sejatinya lebih mengacu kepada sistem pemerintahan ala dinasti, kekerabatan, suku dan golongan.

Mari kita fahami benar benar benar landasan berdirinya NKRI kita ini, yaitu kita ingin hidup bersama, membangun bangsa berdampingan damai dalam keberagaman.

Timur tengah adalah cermin dimana kita melihat bangsa bangsa arab sendiri menolak konsep khilafah itu, sedangkan bangsa mereka adalah para pelaku sejarah khilafah.

Masa pemerintahan umat islam ala khilafah telah berhenti pada empat khulafaur Rasyidin dengan banyak diwarnai pro dan kontra soal kepemimpinan, dan kekhalifahan setelah mereka sejatinya mutlak adalah berbentuk sistem dinasti bani/ keturunan.

Jadi orang waras berpikirnya kedepan bukan kebelakang, berkhayal masa lalu bisa terulang, itu sama seperti berharap orang mati bisa hidup kembali.

Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika. NKRI harga mati. Yang tidak setuju dengan ideologi Indonesia, silakan angkat kaki !!! sebelum ente diTENGGELAMKAN Bu Susi.
Close Menu