Assiry Gombal Mukiyo,14 Oktober 2016
Sedemikian kuatnya tekad saya sehingga berani dan setengah nekat dengan
membangun Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran pertama di Asia,
bahkan di Dunia ini meskipun hanya sekadar "gubug reot" yang saya beri nama
Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran atau PSKQ Modern. Tentu
bukannya tanpa alasan. Melukis dan menulis kaligrafi adalah dua sisi
mata uang yang saling terkait dan berpautan. Saya sudah brfikir jauh
kedepan, bahwa kelak seorang Seniman Kaligrafi khususnya Santri -Santri
PSKQ Modern, disamping harus mumpuni dibidang Kaligrafi tetapi juga
adalah Pelukis profesional dan seorang intelektual yang mampu mengatasi
dan mengakomodir tantangan globalisasi yang sudah kian menghimpit.
Makanya
di PSKQ Modern program belajarnya adalah dua tahun, Santri
tidak hanya menguasai kaligrafi dan Seni Rupa tetapi juga dibekali dan
digembleng dengan Puasa Dalail, kajian kitab kuning, Tajwid Al Quran,
imla', Nahwu Shorof, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Entrepreneurship atau
Kewirausahaan dan keterampilan juga keahlian lainnya. Dengan potensi
-potensi itu, sudah pasti Seniman dan Kaligrafer Indonesia akan
menguasai puncak peradaban dunia dalam berkesenian. Tentunya ini bukan
isapan jempol semata.
Jika Kaligrafer jaman dahulu saja seperti
Abdul Aziz Arrifa'i, dikenal bukan hanya sebagai Kaligrafer saja. Tetapi
ia juga menguasai berbagai disiplin ilmu beliau dikenal juga sebagai
salah seorang Ulama' terkemuka pada jamannya, juga seorang yang zuhud
dan pengamal tarekat Arrifa'iyyah, sehingga dalam namanya beliau
tambahkan "arrifa'i".
Jangan sampai kualitas kaligrafer bangsa kita
semakin kendor. Membaca Al Quran saja "blepotan", Nahwu Shorof juga
buta bahkan tidak menguasai sama sekali, Sholat dan puasa ramadhan juga
bolong-bolong, bagaimana bisa jadi kaligrafer handal kalau masih seperti
ini?
Bahkan terkadang hanya untuk "memuasi" nafsu lomba Kaligrafi
dengan alasan "waktu mepet" mereka mudah dan gampang sekali meninggalkan
sholatnya.
Megahnya Kampus-Kampus Seni di Indonesia belum ada
yang fokus terhadap Seni Rupa terapan dan kaligrafi sekaligus. Ini yang
ironi. Tapi tidak mengapa anggap saja saya gila, gendeng dan sinting
juga tidak apa-apa. Hanya modal nekat saya berani-beraninya mengawinkan
dua konsep seni ini menjadi satu padanan dan pasangan yang serasi dan
nengindahkan bahkan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Maka sering saya memotivasi dan memberikan materi juga praktik melukis.
Tidak hanya itu Santri PSKQ Modern saya giring untuk berkarya dan bisa
berpameran bersama saya. Sungguh pameran atau gelar karya lukisan dan
kaligrafi bukan hanya indah tetapi terasa masuk didalam pintu-pintu
syurga keindahan seni yang tak bertepian.
Ahyat Mulki atau kerap
dipanggil "Mulki" adalah salah satu santri PSKQ Modern angkatan 2016
dari Pekalongan. Ia sangat rajin belajar melukis dan menggores
kaligrafi. Objek yang dilukispun bisa berupa tampilan realistis yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari (potret) dan bisa juga setengah
realistis seperti halnya karya-karya sketsa atau yang hanya mementingkan
gaya gambar seperti kartun, karikatur, atau gambar abstrak.
Medium yang digunakan Mulki bisa dalam bentuk apa saja, seperti kanvas, papan, kertas dll.
Dia membagi waktunya untuk melukis dan juga menulis kaligrafi.
Ayo teruslah melukis atau menggambar. Lukis apa saja. Selagi tangan dan
kesempatan itu masih ada sebelum alat-alat dan program melukis digital
membunuh kreatifitasmu. Didepan kita alat dan program melukis digital
mulai Adobe Photoshop, Photoscape, Picasa, Adobe Illustrator, Microsoft
Pain, Paint Shop Pro, Corel Painter, Microsoft Expression, Inkscape,
Pixia, Kolourpaint, The GIMP, dan lainnya sudah "amping -amping" dipintu
rumah berkesenian kita.
Sebelum kita terbunuh olehnya, maka
teruslah menarikan imaji dan tanganmu dengsn terus berkarya. Lukislah
apa saja, bahkan kalau perlu lukislah syurgamu biar keindahan syurgamu
itu, kamulah yang menentukan dan mendekorasinya sendiri. Bukankah itu
adalah kepuasan tersendiri bagimu?
=================================================================================
Illustrasi:
Ahyat Mulki Santri PSKQ Modern angkatan 2016 yang juga alumni Gontor
Ponorogo Jatim, berikut dengan dua sample karya sketsanya dan sample try
out karya khat Naskhi. Melukis dan mengambil cabang khot Naskah dalam
MTQ inilah yang dipilih oleh Ahyat Mulki sebagai fokus pendalaman
belajar di PSKQ Modern.
Respon Cepat