Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

MUTIARA BELAJAR & MENGAJAR KALIGRAFI

Assiry gombal mukiyo, 07 Oktober 2016




- Bagi saya mengajar kaligrafi adalah bagian dari ibadah dan da'wah bil qalam.
PSKQ Modern berprinsip mengajar dari mulai alif (mengajar dari dasar).
Mengajar juga adalah membimbing baik klasikal maupun personal artinya meggajar harus dengan cinta. Karena urusan cinta maka belajar maupun mengajar adalah dua sinergi yang saling membutuhkan.

- Sebetulnya belajar apapun itu lebih penting dari pada mengajar.
Tetapi melibatkanlah Santri/ Siswa didalam proses belajar adalah lebih penting.

- Belajar kaligrafi harus asyik, senang, santai, penuh hiburan tapi serius dan fokus tidak banyak melakukan aktifitas diluar belajar kaligrafi karena akibatnya biasanya malah gagal total semuanya.

- Jangan mengajarkan kepada Santri/Siswa apa yang mereka sudah tahu, karena membuat mereka jenuh dan bosan.

- Santri/ Siswa harus banyak praktek bukan anda, dan Jangan sekali -kali menekankan kesulitan
Kembangkan metode dan teknik menyampaikan, dan selektif dalam memilah-milah materi kegiatan sehingga tidak menimbulkan kebosanan.

- Santri/Siswa harus tahu bagaimana cara belajar yang efektif, belajar kaligrafi sebaiknya bernuansa reaktif dan rekrestif dan menyenangkan meskipun demikian belajar kaligrafi harus berdasarkan silabus dan punya target.

- Bagi pembimbing atau Guru Kaligrafi harus bisa menyamakan persepsi Siswa /Santri sebelum memasuki mata pelajaran kaligrafi biar tidak rancu. Santri /Siswa harus telaten mengulas pelajaran yang sudah disampaikan oleh Guru sebelumnya.

- Pemahaman siswa tentang cara menulis sebuah huruf atau anatomi huruf banyak di tentukan sejauhmana perhatian Santri/Siswa kepada guru saat memberi contoh di papan tulis atau proyektor dengan video tutorial kaligrafi.

- Pengajar memberi contoh secara personal dengan menggunakan Qalam Santri/Siswa masing-masing, bukan pena pengajar, karena ini yang benar. Kesalahan yang lazim terjadi adalah ketika seorang Guru mentashih atau memberi koteksian karya Santri/Siswa dengan menggunakan pena atau alat tulisnya sendiri.
Seorang Guru akan mengetahui letak kekurangan mulai dari tegak atau miringnya potongan qalam setiap Santri/ Siswa jika mentashih atau mengoreksi karya tersebut dengan qalam setiap Santri/Siswa.

- Mengulang kembali kaidah huruf –huruf yang di anggap sulit, sekaligus memberikan tugas pekerjaan rumah/PR akan sangat membantu tercapainya keberhasilan setiap Santri /Siswa yang belajar Kaligrafi.
Karena disitu melatih kedisiplinan belajar dan istiqamah dalam menggores meskipun hanya menggores 1 teks ayat -ayat pendek untuk digoreskan.

- Selalu memberikan pujian terhadap apapun dan bagaimanapun hasil karya siswa/Santri meskipun terkadang kurang bagus, inilah satu cara untuk memberi motivasi dan dorongan agar memupuk semangatnya lebih giat lagi juga memberikan sugesti positif kepada siswa dengan cara humor dan bercerita akan berdampak positif bagi semangat Siswa/Santri yang belajar kaligrafi.

=================================================================================
Illustrasi:
Tampak Santri/ Siswa Peserta kursus Gratis di PSKQ Modern untuk kelas hari Jumat, yang sedang berpose bersama saya di "Gedung Addawwat" Asrama 2 PSKQ sehabis belajar kaligrafi pada hari ini, Jumat 7 Oktober 2016. Jumlah Santri/Siswa yang ikut Kursus kaligrafi hari Jumat dan minggu sekitar 50-an orang yang tersebar dari berbagai wilayah yakni Kudus, Purwodadi, Demak, Pati, Jepara, dan ada beberapa Siswa /Santri Kursus yang berasal dari Jakarta, kuningan Jabar dan Banten yang berdomisili di Kudus.
Close Menu