Assiry gombal mukiyo, 07 Oktober 2016
- Bagi saya mengajar kaligrafi adalah bagian dari ibadah dan da'wah bil qalam.
PSKQ Modern berprinsip mengajar dari mulai alif (mengajar dari dasar).
Mengajar juga adalah membimbing baik klasikal maupun personal artinya
meggajar harus dengan cinta. Karena urusan cinta maka belajar maupun
mengajar adalah dua sinergi yang saling membutuhkan.
- Sebetulnya belajar apapun itu lebih penting dari pada mengajar.
Tetapi melibatkanlah Santri/ Siswa didalam proses belajar adalah lebih penting.
- Belajar kaligrafi harus asyik, senang, santai, penuh hiburan tapi
serius dan fokus tidak banyak melakukan aktifitas diluar belajar
kaligrafi karena akibatnya biasanya malah gagal total semuanya.
- Jangan mengajarkan kepada Santri/Siswa apa yang mereka sudah tahu, karena membuat mereka jenuh dan bosan.
- Santri/ Siswa harus banyak praktek bukan anda, dan Jangan sekali -kali menekankan kesulitan
Kembangkan metode dan teknik menyampaikan, dan selektif dalam
memilah-milah materi kegiatan sehingga tidak menimbulkan kebosanan.
- Santri/Siswa harus tahu bagaimana cara belajar yang efektif, belajar
kaligrafi sebaiknya bernuansa reaktif dan rekrestif dan menyenangkan
meskipun demikian belajar kaligrafi harus berdasarkan silabus dan punya
target.
- Bagi pembimbing atau Guru Kaligrafi harus bisa
menyamakan persepsi Siswa /Santri sebelum memasuki mata pelajaran
kaligrafi biar tidak rancu. Santri /Siswa harus telaten mengulas
pelajaran yang sudah disampaikan oleh Guru sebelumnya.
-
Pemahaman siswa tentang cara menulis sebuah huruf atau anatomi huruf
banyak di tentukan sejauhmana perhatian Santri/Siswa kepada guru saat
memberi contoh di papan tulis atau proyektor dengan video tutorial
kaligrafi.
- Pengajar memberi contoh secara personal dengan
menggunakan Qalam Santri/Siswa masing-masing, bukan pena pengajar,
karena ini yang benar. Kesalahan yang lazim terjadi adalah ketika
seorang Guru mentashih atau memberi koteksian karya Santri/Siswa dengan
menggunakan pena atau alat tulisnya sendiri.
Seorang Guru akan
mengetahui letak kekurangan mulai dari tegak atau miringnya potongan
qalam setiap Santri/ Siswa jika mentashih atau mengoreksi karya tersebut
dengan qalam setiap Santri/Siswa.
- Mengulang kembali kaidah
huruf –huruf yang di anggap sulit, sekaligus memberikan tugas pekerjaan
rumah/PR akan sangat membantu tercapainya keberhasilan setiap Santri
/Siswa yang belajar Kaligrafi.
Karena disitu melatih kedisiplinan
belajar dan istiqamah dalam menggores meskipun hanya menggores 1 teks
ayat -ayat pendek untuk digoreskan.
- Selalu memberikan pujian
terhadap apapun dan bagaimanapun hasil karya siswa/Santri meskipun
terkadang kurang bagus, inilah satu cara untuk memberi motivasi dan
dorongan agar memupuk semangatnya lebih giat lagi juga memberikan
sugesti positif kepada siswa dengan cara humor dan bercerita akan
berdampak positif bagi semangat Siswa/Santri yang belajar kaligrafi.
=================================================================================
Illustrasi:
Tampak Santri/ Siswa Peserta kursus Gratis di PSKQ Modern untuk kelas
hari Jumat, yang sedang berpose bersama saya di "Gedung Addawwat" Asrama
2 PSKQ sehabis belajar kaligrafi pada hari ini, Jumat 7 Oktober 2016.
Jumlah Santri/Siswa yang ikut Kursus kaligrafi hari Jumat dan minggu
sekitar 50-an orang yang tersebar dari berbagai wilayah yakni Kudus,
Purwodadi, Demak, Pati, Jepara, dan ada beberapa Siswa /Santri Kursus
yang berasal dari Jakarta, kuningan Jabar dan Banten yang berdomisili di
Kudus.
Respon Cepat