Assiry gombal mukiyo, 14 Oktober2016
Seorang kiyai, tuan guru, dan ustadz lainnya seharusnya memberikan
qudwah yg sholehah, tidak tempramental, selalu mengajak umatnya dalam
damai dan berkehidupan yang harmonis antar sesama manusia, makhluk yang
penciptanya adalah sama yaitu ALLAH ROBBUL IZZAH. Tuhan sekalian alam.
Allah bisa saja menciptakan manusia dan jin di planet bumi dengan
beriman semua kepadaNya, akan tetapi Allah menciptakan kita berbeda beda
dan hanya membekali kita sebuah akal untuk kita mengeksplor rahasia
perbedaan tersebut, karena IA telah menyediakan tempat bagi
masing-masing kita, tinggal kitalah yang memilih tempat yang kita
inginkan tanpa harus menjustifikasi orang lain.
Kita hanya
diamanahkan untuk menyampaikan yang hak tanpa paksaan, karena hidayah
itu semata- mata mutlak milik Allah. Sesungguhnya dunia ini adalah
tempat untuk kita semua, tapi bukanlah milik kita. Dunia ini adalah
ajang kompetisi untuk membangun akhlak dan peradaban yang telah
didahului dan diteladankan oleh Rasulullah SAW sebagai uswah sepanjang
jaman.
Ulama adalah sosok yang amat berpengaruh dalam kehidupan
umat Islam. Pun pemuka agama lainnya masing masing berpengaruh bagi
para pengikutnya. Semua diciptakan berbeda dan sekali lagi penciptanya
adalah Allah SWT dan kita semua akan kembali kepadaNya dengan segala
resiko masing masing. Perbedaan adalah suatu hikmah yang telah ada dalam
sepanjang sejarah manusia, tapi perbedaan selalu mendatangkan
keuntungan dan kemaslahatan bagi semua orang yang senantiasa
mengutamakan akal pikirannya.
Arab springs adalah contoh paling
baik untuk kita waspadai dan tadabburi bersama. Mereka kini telah hancur
berantakan, hal itu terjadi karena masing-masing telah begitu mudah
terprovokasi fitnah. Berbahagialah orang-orang yang pandai menggunakan
akal fikirannya yang tidak bisa terkontaminasi dengan fitnah -fitnah
itu.
Entahlah. Saya tidak begitu respek dengan tokoh atau kiyai
yang mudah terjun dalam keriuhan dan kegaduhan konflik politik. Hati
saya lebih condong pada mereka yang banyak bicara ketaatan, cinta,
kerukunan dan kedamaian antara sesama manusia.
Pribadi-pribadi
seperti Maimoen Zubair, Mustofa Bisri, Quraish Shihab, Emha Ainun
Nadjib, Abah Maulana Habib Lutfi bin Yahya dan yang lainnya bagi saya,
adalah mutiara dunia. Yang membuat Wajah dunia yang rusuh dan kotor
ini tetap sejuk ditempati tetap indah karena cinta dan damai. Mereka
memberi contoh bagaimana "nguwongno wong" (memanusiakan manusia) tidak
pernah melihat suku, ras, agama dan perbedaan - perbedaan lainnya.
Mereka memahami dan menjadi teladan karena perbedaan bukan untuk
diperselisihkan tetapi sebagai sarana agar bisa saling tenggang rasa dan
tepo seliro.
Dengan sebab mereka, masih banyak senyum di antara
wajah-wajah yang marah. Dengan sebab mereka ridha Allah masih berpihak
pada keselamatan umat ini. Dengan sebab mereka pula bangsa ini tidak
jadi terbakar karena mereka adalah oase ditengah keringnya hamparan
sendi berbangsa dan bernegara. Semoga Kasih Sayang Allah selalu tercurah
untuk mereka.
Respon Cepat