Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

DUH SENANGNYA KALIGRAFER DIRAMPOK

Oleh : Dr.KH.Didin Sirajuddin AR.


Perampokan apalagi yang disertai dengan mencincang-cincang tubuh korban, atau minimal kena copet atau dihutang orang, selalu menyisakan duka lara. Tapi tidak dengan yang satu ini. Kaligrafer "dirampok" malah menghasilkan senyum ceria. Bahkan, seperti berharap dirampok lagi, seperti menunggu kedatangan "Thief From Baghdad" dan "Robin Hood From Sussex" kembali lagi.

Kisah ini hanya mengukuhkan bahwa Allah Maha Pemurah, Pemain drama yang Maha Hebat seperti Ibnu Umar RA. yang brkali-kali ditipu orang selalu menghaslkan gantinya yang brlipat-lipat.

Sahabat ahli hadist ini setiap kali dikadalin hartanya meningkat. Saat dilaporkn bahwa para budak itu pura-pura rajin ke masjid supaya dia merdekakan, Ibnu Umar malah menjawab dengan enteng:
لاباس، من خدعني لله فقدانخدعت لله
(Ga papa qo. Siapapun yang menipuku karena Allah, berarti aku juga "ditipu" karena Allah").
Ditipu karena Allah, he... he... he...

Adalah Ujang Badrussalam 3 X kehilangan TV, selalu disusul dengan lukisan kaligrafinya laku. "Jang," kata saya, "terus aja hilang-hilangin tuh televisimu, biar lukisanmu laku." Kata saya. Heehee..

Dalam Islamic Calligraphy Exhibition di Gd. Bimantara Jakarta, Ujang malah kehilangan sepatu barunya (ia membelinya biar keren untuk pembukaan pameran!). Akhirnya, ikut pembukaan pameran dengan sandal jepit. Tapi satu lukisannya laku!

Tgl. 21/3/2008, sepulang dari MTQ Jabar di Kota Bandung, "prampokan" juga menimpa saya. Sopir taxy maksa bayar 175.000, - padahal Kp. Rambutan Ciputat paling 40.000,- waktu itu. "Ini taxy bandara," kata sopir menggertak. "Saya juga sering ke Bandara, tapi ngga segitu," jawab saya.

Akhirnya tetap saja saya bayar. Itu karena saya buru-buru mengejar waktu untuk pameran di Islamic Center Jakarta Utara. E, 2 lksn saya laku 17,5 jt. Oh ternyata gantinya 100 X lipat. Subhanallah. Allah Maha Pemurah. (di2nSARLemka16)

==============================================================================%

Cerita ini dikirimkan Oleh Guru saya Dr.KH.Didin Sirajuddin melalui WA ( M.Assiry) pada tgl.5 Desember 2016. Tulisan ini disarikan dan disadur oleh: Muhammad Assiry.
Close Menu