Assiry gombal mukiyo, 24 April 2017
Inilah emansipasi kartini yang sesungguhnya. Karena ternyata tidak
semua perempuan yang hebat seperti ia. Ia rela jadi istri ketiga dan
juga tidak pernah protes kepada Tuhan
kenapa ia dilahirkan dari istri ke tiga dari Bupati Jepara. Ia tetap
tegar dan bahagia meskipun sebagai istri ketiga dari Bupati Rembang.
Apakah semua orang yang mengaku perempuan di Indonesia bisa seperti kartini?
Jawabannya "tentu tidak!"...jawaban yang palik asyik adalah karena beda
jaman. Lagipula mereka bukan Kartini dan Kartini bukan dari mereka.
Nanti kalau ada yang persis seperti Kartini kembar dung!
Bukan
soal poligami atau dipoligami letak hebatnya kartini. Tetapi Ia
menjadikan dirinya sebagai mutiara ditengah jutaan batu koral yang
menyetiai sebagai Istri untuk Suaminya. Ia benamkan seluruh egonya
sebagai wanita yang Qudratnya adalah ketaatan dan kesetiaan. Meskipun
aku yakin dalam lubuk terkecilnya ia berontak dan menolak. Tetapi ia
tidak melakukannya.
Puncak keikhlasannya itulah yang
kemudian Allah mengangkat derajatnya sebagai perempuan teladan. Para
cewe yang setiap tgl 21 April berdandan layaknya kartini jangan
terus tiba-tiba merasa jadi Kartini. Kalau urusan dandan hemmmm memang
semua perempuan sangat suka. Cuma fisik saja yang diperingati dan
diteladani dari sosok Kartini, sedangkan sejarah dan perjuangannya saja
tidak tahu. Jangan "ngamuk" yah setelah tahu fakta tentang kartini ini.
Pertanyaan saya, apakah tetap anda menjadikan kartini sebagai idola,
jika ternyata faktanya Kartini seperti itu? Pesan saya, bagi para Suami
jangan coba -coba menjadikan Istrimu sebagai Kartini, karena jika anda
tetap nekat, saya jamin jangan salahkan jika celana dalam kolornya bisa
dimukamu tiba- tiba.
Heheeeee.
Respon Cepat