Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

SAYYIDINA MUHAMMAD SAW

Muhammad Assiry, 3 September 2017


Benarkah tidak boleh menyebut nama nabi muhammad dengan di awali kata sayyidina...?terutama di dalam sholat.

Di karenakan ada hadits:
لا تسيدوني في الصلاة
" janganlah engkau menyebut sayyidina kepadaku di dalam sholat "

Hadits di atas adalah hadits maudlu atau hadits palsu,sehingga harus di tinggalkan,dan juga dari segi tata bahasa terdapat kesalahan jika di lihat dari segi ilmu shorof

ساد - يسود mengikuti wazan فعل - يفعل ( بضم العين )

Jika di lihat dari segi i'lalnya:
ساد اصله سود على وزن فعل قلبت الواو الفا لتحركها وانفتاح ما قبلها فصار ساد
ساد :
asal lafadznya adalah سود mengikuti wazan فعل wawu di ganti alif karena berharokat dan jatuh setelah huruf yang menyandang harokat fathah sehingga menjadi ساد
ساد :
itu sendiri adalah fiil lazim atau kata kerja yang hanya sampai kepada failnya,sehingga untuk memuta'adikan fi'il lazim diantara adalah dengan cara mentadl'if 'ain fi'il

ساد => سود
dengan membaca tasydid 'ain fi'ilnya ( huruf wawu ) sehingga ketika berbentuk fi'il amar atau kata kerja bentuk perintah Waqi' mukhotob jamak menjadi تسودوا

Sehingga seandainya kalimat di atas merupakan hadits،seharusnya kalimatnya menggunakan لا تسودوني bukan لا تسيدوني

Justru dalam hadits lain nabi bangga mengatakan سيد:
انا سيد ولد ادم ولا فخر

"Saya adalah sayyidnya anak cucu adam bukan karena sombong "
والله اعلم بالصواب
Close Menu