Oleh: Muhammad Assiry Presiden Kligrafi,13 mei 2013
Banyak
diantara kita senantiasa mengeluh kepada facebook akan suatu hal berupa masalah
pribadi nan privasi. Yang
jadi pertanyaan seberapa pentingkah, facebook bagi anda ? bukankah anda
mempunyai Rabb yang tidak tuli..? bukankah anda mempunyai Rabb yang senantiasa
memberikan rahmah kepada diri anda...? Lalu dimanakah hati anda kirannya anda jadikan Facebook sebagai
tempat pengaduan dalam suatu masalah..? dimanakah Rabb yang tidak Tuli dan
senantiasa memberikan rahmah itu, dikala kalian jadikan facebook sebagai tempat
sandaran permohonan... sandaran penghilang rasa jenuh,dihimpit masalah kehidupan,soal -soal yang tak pentingpun
juga engkau umbar di facebook,soal anda tak bisa tidur,anda tak bisa bayar hutang,anda di tinggal pacar,anda
tidak di restui camer,anda kehabisan
beras, anda lagi mencret pun juga tak ketinggalan di upload gambar,anda
kehilangan celana dalam di kos dengan beberapa dugaan jangan -jangan di ambil cowok yang barangkali tergila-gila dengan anda,anda
beol,anda telat mens, anda pusing,bahkan anda terpeleset di pinggir jalanan
sepi kemudian anda menulis
status seolah anda mngalami kejadian di luar logika anda sendiri seperti takhayul,di jorogin grenduwo lah,di temuin
kuntilanak,padahal kunti atau memedi itu ada bersemayam dalam dirimu sendiri ......apapun itu anda keluhkan.
Kita
sering tak memberikan kesadaran pada hati dan akal pikiran ini bahwa ada
"Rabb "tempat kita brgantung untuk apapun,silahkan facebookan,bahkan
wajib hukumnya jika facebookan anda bisa mengasai cakrawala pengetahuan dan ilmu
pengetahuan,banyak manfaat
yang bisa kita ambil didalamnya, sebagai sarana komunikasi dan ilmu pengetahuan
tak apalah facebookan mencari
banyak hiburan dan link -link positif,jangan terpancing fatwa MUI yang terlampau
kekanak -kanakan,kalau facebookan itu haram,barangkali MUI waktu mengeluarkan fatwa tersebut sambil gulung -gulung dijalan
atau yang membuat fatwa tersebut kebetulan matanya agak rabun jadi tidak
mungkin bisa melihat tulisan yang kecil -kecil lantas haramkan aja,padahal
haram untuk dirinya bukan untuk yang lainnya.contoh kecil: pisau itu bisa jadi
haram kalau di gunakan untuk menusuk perut anda yang buncit meskipun buncitnya
karena kebanyakan makan daging sapi impor
atau korupsi,pisau itu juga bisa dihukumi halal jika digunakan untuk keperluan memasak didapur,yang haram atau
halal bukan pisaunya tapi perilaku ketika kita memegang pisau tersebut yang menjadikan hukum memegang pisau itu bisa
di hukumi haram atau tidak,karena pisau tak akan berfungsi apapun jika tidak di
pakai oleh pelaku,persolan haram dan halal itu tak sesempit apa yang di
fatwakan oleh MUI inilah yang menjadikan
MUI makin ngetop karena"ngawur dan sering ndobol"kecelakaan yang
terbesar bagi jamiyyah facebookiyyah ini adalah kita lalai dan menjadikan facebook ini bak Tuhan,dan
menjadikannya lebih dari apapun ... mengeksploitasi masalah.. anda buka kalimat
demi kalimat di status yang semestinya ditutupi dan hanya diadukan kepada Rabb Ar Rahman.. anda buka
diri kalian secara transparan melalui foto-foto ditengah kegalauan yang
melanda.. foto -foto bugil atau setengah bugil, bayangkan ketika anda di ambil nyawanya sementara foto -foto bugilmu,kalimat -kalimat jorok dan
fitnah -fitnahan,menebar pesona kesesatan pada sesamamu sudahmenjadi budaya indah di kanvas facebook
ini,apapun yang menjadi
perselisihan kecil,anda pertengkarkan dan itu trus bergulir dari waktu ke waktu,bukankah
itu yang menjadikan
hijab (penghalang) kepada Allah untuk kita menghadap kepadaNya,sementara dosa
-dosa dari perilaku kita lancar terus mngalir kepada kita sendiri ...bandingkan
jika hal positif yang kita tulis di facebook ini tentu keberkahan,kemnfaatan akan mengalir sepanjang waktu.
Dimana kehambaan yang senantiasa membutuhkan Allah Yaa Rahman.. Yaa Rahim..?
apakah kita melupakannya.. sedangkan Dia tidak pernah melupakan kita semua
sedikitpun jua......ayo kita saling berbenah dan saling mengingatkan.
Respon Cepat