Assiry gombal mukiyo, 18 Maret 2015
Perceraian itu 95% terjadi karena emosi sesaat, sangat sedikit yang bercerai benar-benar karena hal yang prinsipil.
Tidak ada hubungan yang mudah, semua butuh kerja keras. Cinta manusia
pun juga fluktuatif, sangat tinggi di masa muda, menurun di saat agak
tua karena bosan, kesibukan, dsb, lalu meningkat lagi di masa tua.
Hanya orang-orang yang sangat beruntung bisa mempunyai satu cinta
seumur hidupnya, walaupun begitu sebagian juga ada yang tidak beruntung
karena kurang berusaha keras memperjuangkan cintanya, sebagian besar
yang lain terikat hukum semesta bahwa mempunyai satu cinta itu memang
hanya dipunyai orang-orang tertentu saja.
Perceraian memang akan
mudah terjadi jika kedua belah pihak, suami dan istri, tak memiliki jiwa
besar untuk menerima kekurangan atau memaafkan kesalahan masing-masing
pasangannya. Jika egoisme yang menjadi panglima di hati masing-masing,
tak ayal perceraian hanyalah bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Langgengnya rumah tangga juga ditentukan oleh seberapa kuat seseorang
mengatasi masalah demi masalah yang datang, baik dalam suka maupun duka,
baik saat jaya maupun saat terhina. Jodoh bukanlah sesuatu yang taken
for granted dari Tuhan. Namun, jodoh juga merupakan upaya keras dari
pasangan suami istri untuk mempertahankan rumah tangganya.
Bisa
jadi salah satu kemungkinan jawaban kenapa situasi demoralisasi bangsa
kita sedemikian parahnya banyaknya kasus perceraian, begal meresahkan
dimana-mana, korupsi sudah seperti tradisi primer bagi Pejabat. Itu
karena faktor-faktor yang terpenting dalam kehidupan manusia itu memang
ternyata tidak ada sekolahnya. Nggak ada kelasnya. Nggak ada ruang
kuliahnya. Nggak ada kurikulumnya.
Misalnya, berumah tangga. Nggak
ada fakultas rumah tangga. Tidak ada jurusan perkawinan atau pernikahan.
Yang ada pendidikan seks. Itupun tidak ada urusannya dengan masalah
psikologis dan rohaniah. Apalagi dengan syariat atau akhlak. Jadi rumah
tangga nggak ada sekolahannya. Padahal itu setiap orang harus berumah
tangga(nikah). Kebaikan tidak ada sekolahannya. Padahal setiap orang
diperlukan untuk menjadi pribadi yang baik. Akhlak pun tidak ada
sekolahannya. Padahal apa jadinya dunia ini kalau orang tidak berakhlak.
Banyaknya kasus perceraian, Korupsi, penyalah gunaan Narkoba, kebejatan
dan degradasi moral generasi muda kita sedemikian bobroknya adalah
sebab karena sesuatu yang primer dalam kehidupan kita karena tidak ada
sekolah dan kurikulumnya, tidak diletakkan kedalam maqam yang tinggi
dalam prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara.
Respon Cepat