Assiry gombal mukiyo, 28 Juni 2015
Minggu ini adalah minggu bersejarah buat Amerika Serikat , 3 keputusan
penting Supreme Court (Mahkamah Agung/Mahkamah Konstitusi) akan merubah
lanskap politik Amerika Serikat.
Keputusan pertama berkaitan
tentang Obamacare yang walaupun belum menjadi Universal Health Care,
akan berguna bagi jutaan rakyat Amerika Serikat yang tidak punya
asuransi kesehatan.
Keputusan kedua tentang larangan diskriminasi
terutama berdasarkan ras dalam bidang perumahan, memberikan akses yang
sama kepada semua rakyat Amerika atas perumahan.
Keputusan ketiga
tentang dilegalkannya pernikahan sesama jenis di seluruh 50 negara
bagian.Inilah yang sangat menarik. Meskipun hal ini bukanlah budaya baru
melainkan peradaban tertua dalam sejarah kehidupan manusia. Kalau boleh
saya sebut 'Luth-isasi' artinya menghidupkan budaya homo dan lesbian
pada jaman Nabi Luth As. Yang dikenal didaerah sodom sehingga pelakunya
di sebut sodomi.
Simbah mukiyo pernah ditanya muridnya sebut saja
namanya Kamso. "Piye iki ko donyo tambah bubrah ndonyone mbah?(
"Bagaimana ini ko keadaan dunia jadi carut-marut seperti ini mbah?).
Ditengah era globalisasi, pengaruh negatif dalam bentuk pornografi,
Seks sejenis, kekerasan dan narkoba semakin tak terhindarkan. Bagaimana
Islam bisa hidup di tengah kondisi masyarakat yang semacam ini?".
Jawab mbah Mukiyo "Ya ndak masalah. Wong Islam itu ajaran nilai yang
sifatnya hanya memberi pilihan-pilihan. Kalau mau ikut silahkan, ndak
ikutpun ya ndak ada masalah. Wong sekarang ini semuanya serba ruwet. Di
media massa kita lihat orang cengengas-cengenges, seolah tidak ada yang
salah dalam hidup ini.
Kalau musim puasa semua orang pakai jilbab, tapi
setelah itu telanjang semua. Koran juga begitu, kalau puasa ramai-ramai
bikin wawancara yang seolah-olah Islami. Tapi setelah itu ya lewat. Jadi
kalau tiba -tiba ada diantara temen atau karib kita juga yang hobby
seks sesama jenis ndak usah kaget. Yah biasa saja lah".
"Ini kan
sama dengan tasawuf Mbah? Apakah untuk menegakkan ajaran tasawuf,
seorang sufi bisa hidup di tengah kondisi masyarakat yang sudah separah
ini?"
Simbah Mukiyo: "Yah begitulah. Malah, jika akhlak
masyrakarat yang rendah itu sangat bagus bagi penempuh jalan sufi.
Karena salah satu tiang prinsip untuk menempuh jalan sufi (riyadloh),
semacam olah jiwa atau latihan. Kalau Anda ingin jalan yang canggih, ya
jangan berjalan di tempat yang rata. Berlatihlah di jalan yang penuh
kesulitan, maka jalan Anda akan semakin canggih. Jadi, semakin jelek
keadaan semakin menarik. Karena itu merupakan ujian yang terbaik bagi
seorang salik( penembuh jalan Allah).
Untuk menjadi sufi, dia tidak harus menjauhkan diri dari kemaksiatan dalam artian sebagai tempat tinggal".
"Kalau begitu seorang sufi bisa hidup di tengah dunia yang penuh
kemaksiatan seperti sekarang?" Tanya Kamso lagi dengan semangat.
Simbah Mukiyo: "Bisa, kenapa tidak. Wong masuk ke tempat PK ( Pekerja
komersial) aja bisa kok. Di sana minum teh sambil duduk-duduk. Lalu
merokok, kan tidak masalah. Kalau melihatnya tidak dengan nafsu. Kalau
melihatnya dengan penuh kasih sayang, wah sak akene bocah wadon iku.
Kenapa ? Yang membuat zina mata itu kan orang ngacengan. Kalau Anda
melihat wanita bukan sebagai wanita, tetapi sebagai hamba Allah,kan
tidak masalah. Unsur wanitanya tidak dominan lagi sehingga tidak
terangsang sebagai laki-laki, kenapa ? Ndak usah sufilah, orang Islam
itu seharusnya menjadi laki-laki hanya dengan istrinya saja. Begitu di
luar, dia manusia, hamba Allah". Jawab Mbah mukiyo sambil sesekali
mengusap peluh diwajahnya.
Cukup membaca dan mengamati alur
dialog antara simbah Mukiyo dan muridnya paling tidak bisa membuka
kesadaran dan menjadi 'tameng' diri buat kita bagaimana kita mensikapi
arus gelombang pasang budaya-budaya cabul dan semacamnya yang oleh Allah
bagi para pelaku Seks sejenis disebut sebagai Qaum yang tolol (
Fainnahum Qaumun Jaahiluun). Mau ikut apa tidak itu hak anda. Toh Tuhan
memberikan pilihan -pilihan kepada kita mana jalan yang kita plih untuk
kita tempuh, tentu juga harus siap dengan segala konsekuensinya.
Mengapa Allah menyandangkan kata faahisyah (perbuatan keji) pada
perilaku kaum Luth? Mengapa Rasulullah juga melaknat mereka dan
memerintah mereka pelaku homo dan lesbi dibunuh? Namun anehnya, pada
masa sekarang ini ada orang yang melindungi (secara hukum) perilaku
seksual mereka yang menyimpang ini. Mereka mengatakan bahwa apa yang
dilakukan kaum homoseksual tersebut merupakan salahsatu bentuk untuk
mengekspresikan cinta dan kasih saying. Dan penyimpangan seksual
dianggap bukan masalah lagi. Bahkan sekarang banyak sekali orang-orang
yang ikut-ikutan membela hak-hak mereka termasuk orang-orang muslim.
Menurut para pembelanya mereka bukanlah orang yang menyalahi kodrat akan
tetapi mereka hanyalah orang “sakit” dalam hal seksual (kelainan
seksual).
Dalam hati saya bergumam" barangkali kebebasan inilah
yang kita rindu-rindukan selama ini, bebas nyolong /korupsi, free sex
dan homo juga lesbi, bebas nipu, bebas, membodoh -bodohi rakyat,
pokoknya bebas apa saja asal kita senang".
Respon Cepat