Assiry gombal mukiyo, 17 April 2016
Seseorang yang
berkunjung ke rumah atau gubug kecil kita itu lazimny disebut Tamu.
Sedangkan pemilk rumah adalah sebagai Shohibul bait. Rasulullah
bahkan mengingatkan bahwa pemuliaan terhadap tamu adalah salah satu
tanda bahwa seseorang itu memilki kadar keimanan yang baik.
Jika ada tamu yang datangnya mengetuk pintu, sudah makan dan minum
suguhan bahkan menghabiskan banyak makanan yang disuguhkan, tapi tiba
-tiba pulangnya tidak permisi "nylonong" begitu saja tanpa sepatah kata
maka bisa jadi tamunya sedang sakit gigi atau jangan -jangan tamu itu
sedang kebelet pipis. Jangan lantas tamu tersebut anda cap sebagai tamu
yang tak tau diri. Atau sebaliknya jika ada tamu yang datang
baik-baik tapi ternyata pintu rumah shohibul bait tidak dibukakan justru
disambut dengan gonggongan anjing misalnya, maka jangan juga anda tuduh
bahwa shohibul bait itu adalah anjing itu sendiri
.
Seyogyanya
Tamu itu yah mengucapkan salam, permisi jangan tiba -tiba belum apa -apa
sudah minta ini minta itu bahkan tidur di kamar shohibul bait.Tapi saya
mohon jangan anda teriakin "tamu kurang ajar"... Semua memang butuh
aturan -aturan dan etika jika hidup kita ingin
dihargai. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, mau posisi kita
sebagai tamu atau shohibul bait. Sederhana bukan hidup ini?
Kita
semua adalah tamu -tamu di rumah Tuhan Sang pemilik rumah kehidupan.
Baik dan buruk ketika kita bertamu di rumah bumi ini kelak pasti kita
akan mempertanggungjawabkannya. Karena yang Pasti hanya Tuhanlah yang
menjamu dengan sebaik -baiknya atas apa yang kita butuhkan sebagai
tamuNya. Jika kita menjadi tamu yang taat akan aturan Tuhan sebagai
Shohibul bait, tentu selamatlah kita semua.
Respon Cepat