Assiry gombal mukiyo, 07 September 2016
Apa yang sudah diteladankan oleh Hasyim Muhammad Al Khatthath
kaligrafer dari irak ini tidaklah berlebihan jika kita ingin belajar
Kaligrafi dan sukses sepertinya. Bagaimana tidak Seorang kaligrafer
ternama Hamid Al-Amidi, pada 1952 bahkan mengukuhkan Hasyim Muhammad
Al-Baghdadi sebagai penulis khath terbaik di dunia Islam.
Hasyim
Muhammad dilahirkan di Baghdad pada 1917, Hasyim telah mempelajari
kaligrafi sejak usia remaja. Usai memperoleh gelar Diploma dari Mulla
'Ali Al-Fadli pada tahun 1943, ia meneruskan studinya di Royal Institute
of Calligraphy Kairo dan lulus pada 1944. Di tahun yang sama, ia
memperoleh ijazah dari dua kaligrafer terkenal, Sayyid Ibrahim dan
Muhammad Husni.
Tahun 1960, Hasyim dinobatkan sebagai pen-tashih
kaligrafi Arab di Institute of Fine Art di Baghdad, lalu sebagai Ketua
Bagian Dekorasi Islam dan kaligrafi Arab. Buku Kaligrafi Qawaid Al Khath
Al Araby adalah karya Master Piecenya yang begitu luar biasa bahkan
hampir 90 persen dipelajari di Sekolah -Sekolah dan Pesantren di
Indonesia.
Inilah kehebatan Hasyim Muhammad Al Baghdadi yang
sekarang justru menjadi Ironi karena banyak para pembelajar kaligrafi
yang masih pemula sering bertanya dan memperbandingkan tentang bagus
mana tulisan Naskhi Hasyim Muhammad Baghdad dengan Syauki Efendy Turki.
Saya sering ditanya seperti itu. Maka jawaban saya adalah:
"Hasyim
Muhammad Baghdad dan Syauki Efendi Turki adalah sama -sama Kaligrafer
masyhur dan hebat yang dimilki oleh Islam sepanjang masa. Karena dari
tangan mereka berdua melahirkan gaya atau Madzhab Kaligrafi yang berbeda
tetapi cita rasa keindahannya sungguh tiada tara dan luar biasa. Yang tidak bagus itu ya kita, yang belajar meniru Naskhi gaya Hasyim
Muhammad saja tidak pecus tetapi senang berkoar -koar bahwa Gaya tulisan
Hasyim Muhammad itu jelek, gaya Hasyim terlalu datar ngga ada greget
dan lainnya. Ini kan su'ul adab, tidak memilki etika. Lha wong Hamid Al
Amidi saja memberikan ijazah Taqdiriyyah atau pengukuhan dan pengakuan
tentang keindahan setiap goresan Hasyim Muhammad ko. Sedangkan kita yang
baru jadi kaligrafer tingkat RT/RW atau paling tinggi level tingkat
Indonesia sudah jumawa dan selengean. Padahal jika kita betul -betul
belajar dengan sungguh -sungguh mengamati setap detail karya -karya
Hasyim Muhammad maka kita akan nenemukan bahwa setiap goresan dari karya
-karyanya memiliki "Nur dan Ruh" yang begitu hidup dan terus menyala
menuntun bathin kita untuk terus menggores kaligrafi dengan cahaya
cinta".
Saya tidak perlu detail membahas tentang Hasyim Muhammad
karena begitu berkilaunya beliau dalam khasanah perkaligrafian Dunia dan
tidak ada satupun kaligrafer dunia yang menyangsikan keindahan dan
kekuatan kaidah huruf maupun karya -karyanya. Tahukah apa kunci Sukses
yang Beliau miliki? Tidak lain adalah Beliau memilki kesabaran yang
tidak terbatas, rajin, tekun, dan tenang saat berlatih dan belajar
kaligrafi.
Kesabaran ini dituntut dari murid atau siapa saja yang
ingin tulisan kaligrafinya bagus, karena tulisan mengharuskan kestabilan
angan kemudian ketenangan dan ketentraman. Tidak hanya itu, keteguhan
dalam latihan, dan terus mentashihkan atau mengkoreksikan setiap
karyanya kepada para Master Kaligrafi dimanapun berada dikunjunginya
serta menjunjung tingga etika dan akhlaq kepada para Gurunya yang telah
nengucurkan ilmu Kaligrafi kepadanya. Itulah diantara kunci kesuksesan
dan keberkahan hidup yang dianugerahkan oleh Allah kepada Hasyim
Muhammad Al Baghdadi tersebut.
Maka kesabaran yang ditempuh oleh
Hasyim Muhammad untuk mencapai kemajuan semakin mantap dan semakin
berkilau. Maka jika kita ingin sukses dalam menekuni ilmu kaligrafi ya
minimal meniru langkah beliau dalam belajar Kaligrafi dan akhlaqnya
ketika berguru kaligrafi.
Berbeda dengan para pembelajar kaligrafi
jaman sekarang yang terkadang acuh dan cuek dengan gurunya. Jika sudah
bisa dan sedikit berprestasi saja terkadang malah berani dan berkurang
kesopanan terhadap gurunya. Naudzubillahi min dzalik.
Tentu Guru
yang Profesional menjadi faktor penentu kesuksesan seorang Hasyim
Muhammad. Karena Guru yang memandu jalannya proses belajar yang berperan
dalam memberi motivasi, memberi teori dalam latihan, dan lainnya yang
berhubungan dengan pengajaran atau latihan. Jadi Guru yang profesional
akan lebih bisa membantu dalam belajar dan mempercepat hasil yang baik.
Jadilah Guru yang hebat karena Guru Kaligrafi yang hebat akan terus
mengingatkan murid-muridnya untuk dapat membedakan antara huruf satu
sama lain, ukuran titik setiap huruf perhuruf, memperhatikan ukuran
tinggi-rendah, lengkung dan kejur, goresan mencuat dan menukik atau
tinggi dan panjang.
Juga bagaimana cara untuk memperhalus goresan
yang berkenaan dengan finishing touch dan tartis/pembenahan setiap huruf
kaligrafi yang sudah digoreskannya dan seterusnya.
Dengan demikian,
latihan dan terus mentashihkan karya akan memberikan pengaruh yang
efektif dalam meperindah tulisan kaligrafi dan memperlekas sampainya
kepada tujuan tersebut.
Motivasi guru kaligrafi yang diberikan
kepada murid-muridnya sangat berperan untuk mengikis perasaan putus asa
dari jiwa mereka sehingga mereka bias beradaptasi dengan latihan.
Adaptasi ini merupakan sukses sebenarnya bagi guru dalam menentukan
tradisi berjuang, melangkahi kesulitan, cita-cita meraih sukses, dan
keteguhan untuk merealisasikan tujuan. Bahkan saya sendiri di PSKQ
Modern ( pesantren
Pskq Modern Kudus Jateng)
harus sampai tengah malam kadang hingga pagi tanpa tidur semalaman
untuk terus memberikan semangat dan kegembiraan -kegembiraan dengan
banyak bercerita tentang para tokoh kaligrafi yang sukses dan
semacamnya.
Rasa gembira, menatap harapan dan kebahagiaan hati dapat
terpantul dalam keindahan huruf-huruf yang ditulis murid, membuat
mereka selalu optimis, penuh harapan, dan senang menambah aktivitas agar
hasil tugasnya semakin bagus. Akan berbeda hasil yang dicapai jika para
pembelajar kaligrafi yang masih pemula ini dalam keadaan galau, stres,
atau karena banyak beban fikiran tentang persoalan -persoalannya tentang
kaligrafi yang masih menjadi beban bukan sebagai sesuatu yang justru
menjadi sarana untuk menghiburnya.
Apa yang dilakukan Ustaz
Miftahul Huda
Pati adalah contoh kecil bahwa belajar dan terus tashih kaligrafi
adalah keniscayaan. Meskipun bulan Juli 2016, ia berhasil menggondol
juara 2 Kaligrafi tingkat ASEAN di Malaysia. Rahasia ilmu kaligrafi itu
didapatkan dalam arahan, pengajaran dan bimbingan Guru dan kualitas
goresan kaligrafi ditentukan oleh banyaknya menggores dan latihan secara
kontinyu" Al khatthu Makhfiyyun fi ta'limi al ustadz Waqiwaamuhu fi
katsrati al masyq".
Semoga terus bisa berbagi kemanfaatan kepada
siapapun, amiiin. Baik itu gampang. Karena untuk bisa disebut orang baik
cukup diam saja dirumah ngga hidup dengan banyak tingkah, tetapi jika
hidupmu adalah untuk menaburkan kemanfaatan maka kita tidak cukup hanya
diam saja tetapi butuh gerakan dan gebrakan butuh pengorbanan baik
harta, waktu, fikiran, tenaga dan bahkan juga nyawa.
==============================================================================
Illustrasi: Saya
Assiry Presiden Kaligrafi
bersama Ustaz Miftahul Huda Pati saat tashih karya kaligrafi untuk
mengikuti perlombaan Kaligrafi tingkat Internasional di Resto Pskq
Modern yakni: Arjuna Resto & Assiry Gallery pada hari Rabu 7
Sepember 2016.
Respon Cepat