Assiry gombal mukiyo, 06 November 2016
Jumat, 4 Nopember 2016, pukul 2.46 WIB menjelang Subuh tiba -tiba ada
sms masuk ke Hp saya yang mengaku dari POLRES Kudus untuk meminta
tulisan yang ada di Arjuna Resto itu saya copot karena dianggap
menistakan agama. Hingga Subuh saya tidak tidur meskipun memang sudah
menjadi kebiasaan saya jarang tidur malam. Waktu malam biasanya saya
habiskan untuk mengajar kaligrafi, berkarya atau bertafakkur dan
instropeksi diri bukan untuk "ngomongin" dan "ngurusin" orang.
Tulisan di Arjuna Resto itu berbunyi:
"Tidak akan mencium baunya surga bagi Istri yang melarang suaminya ngopi".
Saya tersenyum sendiri meskipun terasa ngilu dan getir. Lha wong cuma
tulisan humor, dan karikatur karya saya dan Santri -Santri PSKQ Modern
dan jelas -jelas itu bukan Hadist Nabi atau Firman Tuhan, ko dituduh
juga hal itu menistakan agama. Itu hanya kata-kata Assiry gombal mukiyo,
yang tentu bukan untuk tujuan menistakan agama, dan semacamnya. Kalau
"waras" siapapun juga tahu kalau kata -kata ini bukan hadits Nabi
apalagi Firman Allah.
Kita sudah sedemikian kehilangan selera
humor hanya gara -gara efek demo 4 Nopember terhadap Ahok yang dianggap
menistakan agama. Kita hanya bisa berasumsi dan menduga bahwa Ahok telah
menistakan agama. Meskipun demikian kita tidak berhak menghukumi bahwa
Ahok menistakan agama. Karena yang berhak dan memilki kewenangan untuk
memutuskan apakah ahok menistakan agama atau tidak yah lembaga hukum
Negara atau proses pengadilan. Itu bukan hak dan kapasitas saya juga
anda yang bukan penegak hukum untuk mengadili dan men-judge Ahok sebagai
pelaku penista agama.
Sebagaimana pihak yang melakukan dan juga
melawan demo itu juga tidak memiliki hak untuk saling menyalahkan
langkah dan pilihan masing -masing. Karena itu, dalam menyikapi
perbedaan ini, agar tidak terjadi pertengkaran hingga saling hujat dan
mengancam pembunuhan. Mari saling menjaga diri masing-masing. Apalagi,
terjadinya pertumpahan darah akibat perbedaan tafsir adalah fakta tak
terhindarkan dalam sejarah kehidupan umat manusia ini.
Anda atau
siapa saja berhak menafsirkan apa saja tentang diri saya, sebagaimana
saya berhak untuk menafsirkan diri Anda apa saja. Sikap ini memang
bisa saja berujung pada pertengkaran. Memang begitulah hidup itu sejak
Nabi Adam. Mesti berbeda pendapat. Maka kuncinya, apakah Anda mengaku
jujur pada diri sendiri ketika mengalami perbedaan dengan orang lain.
Sesungguhnya yang jelas -jelas menistakan agama dan bahkan melecehkan
Tuhan adalah manusia yang merasa dirinya beragama dan ber-Tuhan tetapi
merasa lebih baik dan benar sendiri sehingga yang tidak sefaham
dianggapnya salah, sesat dan kafir.
Penista -penista agama itu
adalah mereka yang mengaku paling beragama tetapi masih suka kekerasan
dan korupsi. Penista agama itu bisa jadi yang rajin ke Masjid, tidak
pernah absen ke Pura, Wihara dan rutin mengikuti Misa ke Gereja tetapi
doyan menipu, kongkalikong, menyakiti orang lain, memberangus kerukunan
dan menjadi biang kerok tatanan bernegara yang saling menjaga toleransi
dan keberagaman.
Penista -penista agama itu bisa jadi
adalah
yang berpenampilan alim tetapi diam -diam suka mengoleksi fustun -fustun
yang cuantik dan semlohay dengan uang pemerintah dan Tender Negara.
Jangan -jangan kita sendiri yang menjadi pelaku penistaan agama dan
melecehkan Tuhan, karena ketika suara adzan yang jelas -jelas panggilan
Tuhan justru kita sering cuekin. Apalagi mengaku Muslim tetapi dengan
tetangga pelitnya naudzubillah, sholatnya juga cuma setahun sekali saat
Idul Fitri. Ini kan jelas melecehkan Tuhan, tetapi ketika ada orang yang
mengajak demo yang baru "diduga" menistakan agama, teriakannya paling
kuenceng sendiri, "bunuh, sikat, penggal kepalanya, buntungin kakinya
!!!".... Ya Allah Ya Rahman Ya Rahiiim. Saya tidak dalam rangka mengajak
anda untuk menuduh siapapun, tetapi mengajak kita semua agar bisa
berfikir lebih bijak dan lebih luas. Bahkan ketika kita khawatir
tidak bisa makan esok hari saja itu bisa dikategorikan melecehkan
kredibilitas dan menistakan kekuasaan Tuhan.
Marilah bercermin
dan terus muhasabah terhadap diri kita masing -masing. Tidak perlu
menuding sana dan sini dengan sebutan menistakan agama. Lihatlah dasar
hati yang paling dalam jangan -jangan saya, anda atau bahkan kita
semuanya adalah penista -penista agama dan sering kali tidak sadar bahwa
kita sendiri yang sesungguhnya melecehkan dan menistakan keagungan
Tuhan karena perilaku dan perbuatan kita sendiri.
Illustrasi:
- Lokasi
Arjuna Resto & Kedai Kopi Assiry Gallery beralamat disebelah barat Kampus UMK Kudus, kurang lebih 100 meter.
Respon Cepat