Assiry gombal mukiyo, 20 November 2016
Sewaktu Utsman bin
Affan dituduh nepotisme, dia diam saja tapi para muslim dari Mesir nekat
mendatanginya ke Madinah, tentara Madinah waktu itu jauh lebih besar
dari para muslim dari Mesir ini tapi Utsman tidak mau menghabisinya
karena dia tidak mau ada pertumpahan darah sesama muslim. Oleh karena
itu dia hanya bertahan saja dan rumahnya dijaga ketat termasuk oleh cucu
nabi Muhammad, Hasan dan Hussein. Namun suatu malam , mereka berhasil naik dari gerbang belakang dan membunuh Utsman yang sedang membaca Al Quran.
Ali bin Abi Thalib pun terbunuh dengan keengganan yang sama, banyak
yang berharap dia segera membasmi dinasti Umayyah namun dia lebih
memilih berdamai, apalagi naiknya dia menjadi khalifah menggantikan
Utsman pun sebenarnya sudah dia tolak berkali-kali. Akhirnya Ali dibunuh
oleh muslim yang menganggap Ali kurang tegas dan dianggap sesat
pemikirannya. Ironisnya Pembunuh Ali yang bernama Ibnu muljam itu adalah
seorang Guru Al Quran yang Hafidz Al Quran 30 Juz, sering qiyamullail
dan rajin puasa Sunnah.
Lalu pada akhirnya cucu nabi sendiri
Hasan dan Hussein pun tidak luput dari tragedi, Hasan diracun karena
dianggap sebagai ancaman utama kalau dia hidup dialah yang disebut
keturunan nabi Muhammad SAW yang bisa memimpin ummat. Setelah Hasan
dibunuh, giliran Hussein dibunuh dengan brutalnya, kepalanya dipenggal
di Karbala dan diarak ribuan kilometer ke Damaskus. YA Allah Ya Rahman
Ya Rahim.
Ini sejarahmu wahai orang Islam, demi kekuasaan, bahkan
keluarga dan sahabat terdekat Nabipun harus dibunuh. Sembuhmu itu
kapan? Mau seperti itu terus sepanjang masa? Sekarang benih -benih
permusuhan itu mulai mengemuka, sedikit perbedaan pendapat saja sudah
saling ancam -mengancam pembunuhan, saling menyesatkan satu sama
lainnya, menganggap yang lain kafir, dan bid'ah dan sumpah serapah juga
cap lainnya dengan membabi buta. Bukankah perilaku demikian adalah benih
-benih dari permusuhan yang kapanpun bisa menjadi bom yang bisa meledak
hingga menjadi pertumpahan darah dan pembunuhan satu dengan lainnya.
Yang Sunni perang dengan Syiah, padahal sama-sama mengaku Islam, yang
wahabi memusuhi semua Islam jenis lain, padahal Utsman dan Ali
menumpahkan darah sesama muslim itu pantang bahkan rela nyawanya sendiri
dikorbankan. Belum termasuk Islam politik, yang cuma jadi pemanis
mulut, ujung-ujungnya juga cuma harta dan kekuasaan. Jangankan
rahmatalilalamin, rahmatallilmuslimin pun tidak.
Respon Cepat