Assiry gombal mukiyo, 7 Januari 2015
Banyak budaya dalam dunia ini yang sangat relatif, misalnya cara makan,
cara berpakaian, termasuk juga cara bergaul itulah justru yang
menjadikan kita bisa saling menghargai dan tidak merendahkan satu dengan
lainnya.
Budaya Eropa menganggap makan jangan sampai mulutnya
berbunyi, juga ditradisi betawi anda makan sambil berbunyi apalagi
sambil sendawa keras -keras bisa saja tangan sebelahmu saat makan bisa
melayang kemulutmu hingga jontor akibatnya..hheheuu......
Tapi di
Jepang justru kalau makan terutama makanan berkuah harus berbunyi dan
juga sangat dianjurkan untuk sendawa keras-keras, karena itu
menunjukkan keenakan makanan dan penghargaan untuk yang masak.
Di Arab, baju harus tertutup dari kepala sampai ke bawah karena cuaca
dimana siang yang sangat panas dan malam yang dingin, panas dan
dinginnya di arab itu kering sehingga jika tubuh tidak memakai paksian
tertutup kulit bisa ngelupas karena panas sehingga dahulu waktu saya
jalan -jalan ke Mekkah dan madinah seperti para pejabat negara untuk
sekadar cebok dari dosa atau biar dianggap saya orang yang sholeh, saya
menggunakan hand body sebagai pelindung terik panas.Sedangkan di
suku-suku tropis yang cuacanya tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin tapi lembab, memakai pakaian sekedarnya saja, kalau perlu cuma
celana dalam kalau tidur misalnya.
Di banyak tempat, hidup itu
harus bersama, semua hal dilakukan bersama seperti di Bali dengan sistem
banjar dan keagamaannya, kadang mandi di kali bersama -sama dengan pria
maupun wanita. Mungkin ditempat anda kalau hal ini dipraktekkan bnyak
perawan yang hamil tidak tahu siapa Bapaknya.
Meskipun dibanyak tempat lain seperti di Amerika peran individu dianggap penting.
Melihat hal itu, sebenarnya tidak berguna untuk memaksakan budaya
kepada orang lain. Orang Eropa tidak perlu memaksakan budaya memakai
garpu dan sendok dan table manner rumit kepada orang Asia yang masih
banyak suka memakai tangan ( muluk).
0rang Arab tidak perlu
mengkuliahi orang tropis lembab untuk berpakaian menutup tubuh dengan
ditambah cadar menutup seluruh muka seperti ninja amerika. Cukup dengah
hijab dengan pakaian longgar dan tidak ketat karena yang diperintahkan
Tuhan itu menutup aurat ( hijab) bukan membungkus.
Orang Barat tidak
perlu memaksa orang Jepang berjabatan tangan, sebagaimana Jepang juga
tidak perlu memaksa orang non Jepang untuk membungkukkan badan.
Satu-satunya budaya yang perlu disebarkan adalah budaya kebaikan dan
kerja sama. Baik itu lewat negara, organisasi masyarakat, ataupun
individu. Karena kebaikan dan kerjasama itu universal, dan secara
saintifik tanpa altruisme sosial semacam itu maka tidak akan ada
kemajuan berarti di dunia ini.
Marilah menghargai "koteka"
sebagai kebanggaan budaya Warga papua, menghargai budaya dan adat
istiadat daerah dari berbagai suku dan bangsa -bangsa. Konsep Tuhan yang
diajarkan kepada manusia adalah "lita'aarafu" maksudnya adalah untuk
saling mengenal dan menghargai peradan dan budaya masing -masing agar
terjalin ukhuwwah dan kemanusiaan.
Respon Cepat