Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

PEMBUNUHAN KARTUNIS CHARLIE HEBDO

Assiry gombal mukiyo, 17 Januari 2015


Kalau kita bicara kasus pembunuhan kartunis Charlie Hebdo, ada berbagai jenis pendapat tentangnya. Ada yang menentang sama sekali, bahwa pembunuhan atas nama agama sudah seharusnya dihapuskan. Ada juga yang mendukung, terutama para kaum fundamentalis, dan sebagian besar terutama yang beragama Islam, tidak setuju pembunuhan itu terjadi tapi juga diam-diam menyalahkan Charlie Hebdo karena membuat kartun. Terlebih lagi mereka menyalahkan Barat yang munafik melarang pengingkaran Holocaust walaupun teriak-teriak freedom of speech.

Saya kira ada benarnya bahwa Barat munafik dalam hal ini, bukan hanya munafik tapi sering bertindak gegabah menjajah negara lain termasuk negara-negara Islam.Namun perlu juga dicatat disini bahwa saling menjajah itu sudah menjadi kemakluman sejarah. Dahulu di jaman khalifah Ottoman Turki umat Islam juga menjajah Eropa, bahkan membunuh ratusan ribu manusia termasuk di Armenia. Belum termasuk khalifah Mughal yang juga membunuh ratusan ribu orang Hindu di India. Jadi umat Islam juga munafik jika hanya menyalahkan Barat tanpa introspeksi bahwa hal yang sama juga pernah dilakukan oleh umat Islam sendiri.

Diantara kemunafikan-kemunafikan itulah seharusnya baik Islam ataupun Barat seharusnya sadar bahwa siklus saling membunuh dan menjajah ini harus diakhiri, bahwa bekerja sama itu adalah jalan terbaik untuk masa depan semua manusia. Sudah sejak manusia ada siklus ini berlangsung tanpa akhir, dan di abad 21 dimana bukti sains sudah menunjukkan bahwa semua manusia satu adanya, semua keturunan Afrika tanpa terkecuali maka sebaiknya konsep dikotomi mutlak negara dan terutama ras dan agama perlu dihapuskan. Saatnya membentuk perserikatan bumi dimana semua anggotanya punya hak dan kewajiban yang sama, saling bekerja sama tanpa dirusuhi oleh konsep semu negara dan ras.

Apakah Barat dan Islam siap untuk itu? mungkin saat ini belum siap, tapi ini bukan masalah siap atau tidak, ini adalah keharusan peradaban. Tanpa diakhirinya siklus kekerasan, penguasaan, dan penjajahan ini , maka umat manusia hanyalah binatang-binatang belaka yang tidak lebih bagus dari semua binatang lainnya di planet amat sangat kecil bernama bumi .
Close Menu