Pak Didin Sirajuddin Ar. terlalu luas menghampar untuk diarungi. Pak Didin begitu akrab disapa tidak
hanya memberi saya Sabana-nya, tetapi memberikan Laut tempat dimana
saya menyelam sedalam-dalamnya. Agar saya tidak menyadari kedangkalan
dari permukaan-permukaan pengetahuan saya, dan itu cukup sulit untuk
saya arungi.
Pak Didin adalah sosok yang bisa menjadi Bapak Kaligrafi bagi siapa saja.
Saya
betul -betul merasakan bagaimana menjadi Guru itu tidak mudah. Seorang
guru harus mensamuderakan hatinya dengan luasnya kesabaran dan jernihnya
keikhlasan.
Saya menemukan itu ada pada pribadi Pak.Didin yang
mengucurkan kepada saya bergelas-gelas ilmu Kaligrafi dan
bercangkir-cangkir teladan yang bijak.
Fenomena
kaligrafi yang semakin meluas ini seharusnya bisa menjadi trigger
penyebaran informasi yang benar-benar informasi, menyebarkan berita yang
bukan seperti berita pasaran saat ini, menjadi acuan dan pembangkit
gairah dimanapun berada untuk memuncaki perkembangan kaligrafi yang bisa
menemukan eksistensinya sendiri.
Dengan memanfaatkan teknologi yang
sudah semakin maju, sudah saatnya para kaligrafer Indonesia mampu
memanfaatkannya untuk menyebarkan nilai-nilai Kaligrafi Al Quran yang
semakin menemukan jati dirinya.
Sudah
saatnya Indonesia menjadi corong informasi penyebaran nilai-nilai
Kaligrafi yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang dialami oleh setiap
individu berdasarkan interpretasi masing-masing dalam berkesenian.
Pak Didin sudah melakukan itu jauh sebelum kita mengenal apa itu tinta, handam, kuas dan bahkan kaligrafi itu sendiri.
Jadi jangan tanyakan lagi siapa Bapak Kaligrafi Indonesia.
Kebenaran
itu tidak pada siapapun kecuali pada keputusan terakhir anda
masing-masing, karena itu yang nanti akan dihisab oleh Allah. Anda boleh
mendengar apapun, boleh menafsirkan seperti apapun, boleh menilai
siapapun berdasarkan kesimpulan anda sendiri, boleh melakukan apapun
tetapi yang dinilai sebenarnya bahwa itu adalah menjadi keputusan
otentik dalam diri anda.
Sedangkan keindahan atau estetika itu bisa pada siapapun.
Anda
juga bisa belajar Kaligrafi kepada siapa saja baik yang bersyahadah
(ijazah) atau tidak. Tetapi letak penilaiannya sesungguhnya ada pada
pengembangan dan terus menerus belajar hingga menemukan pintu kualitas.
PSKQ
Modern adalah manifestasi dari gerakan pengembangan Kaligrafi yang
telah di ruhkan oleh Pak Didin sebagai Guru, Bapak, pendidik, dan karib
yang menyamankan siapa saja.
Terlalu naif
dan kotor seorang Assiry gombal Mukiyo mendeskripsikan "Bapak Kaligrafi
Indonesia" yang begitu dicintai, dirunut essensinya sebagai Kaligrafer
masyhur. Sangat tidak berlebihan jika Pak Didin saya sebut sebagai
Legenda Kaligrafi Indonesia.
Respon Cepat