Assiry gombal mukiyo, 2013
Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang
menghadap secara bersamaan. Sang kyai bertanya kepada tamu yang pertama:
“Sampeyan ada keperluan apa?”
“Saya pedagang, Kyai.Tetapi hasil tidak didapat, malah
rugi terus-menerus,” ucap tamu pertama.
Beberapa saat Kyai Kholil menjawab, “Jika kamu ingin
berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar,” pesan kyai mantap.
Kemudian kyai bertanya kepada tamu kedua:
“Sampeyan ada keperluan apa?”
“Saya sudah berkeluarga selama 18 tahun, tapi
sampai saat ini masih belum diberi keturunan,” kata tamu kedua.
Setelah memandang kepada tamunya itu, Kyai Kholil
menjawab, “Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar,” tandas
kyai.
Kini, tiba giliran pada tamu yang ketiga. Kyai juga
bertanya, “Sampeyan ada keperluan apa?”
“Saya usaha tani, Kyai. Namun, makin hari hutang
saya makin banyak, sehingga tak mampu membayarnya, ” ucap tamu yang ketiga,
dengan raut muka serius.
“Jika kamu ingin berhasil dan mampu melunasi
hutangmu, perbanyak baca istighfar,” pesan kyai kepada tamu yang terakhir.
Berapa murid Kyai Kholil yang melihat peristiwa itu
merasa heran. Masalah yang berbeda, tapi dengan jawaban yang sama, resep yang
sama, yaitu menyuruh memperbanyak membaca istighfar.
Kyai Kholil mengetahui keheranan para santri.
Setelah tamunya pulang, maka dipanggillah para santri yang penuh tanda tanya
itu. Lalu, Kyai Kholil membacakan Al-Qur’an
Surat Nuh ayat 10-12 yang artinya: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya
Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat
dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. Dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai.”
Mendengar jawaban kyai ini, para santri mengerti
bahwa jawaban itu memang merupakan janji Allah bagi siapa yang memperbanyak
baca istighfar.Memang benar. Tak lama setelah kejadian itu, ketiga tamunya
semuanya berhasil apa yang dihajatkan.
Respon Cepat