adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalm
khidupan saya. Ibarat baju dan celana. Jika salah satunya tidak ada maka
saya merasa "bugil" dan benar -benar telanjang. Hal itu mnjadi tidak
benar, tidak indah dan juga ndak baik buat hidup saya. Kesempurnaan
hidup itu tidak hanya berbuat benar, tapi juga baik dan indah. Saya
punya teori seperti itu dalam menjalani kehidupan yang mnyenangkan ini.
Sekarang, kita ini cuma disuruh berbuat benar thok, berbuat baik thok,
berbuat indah thok. Tapi kalau saya, jangan berbuat baik kalau tidak
menyenangkan. Latihan melukis, menggores
kaligrafi, latihan musik
ataupun rebana, atau latihan apa saja, yang anda lakukan itu harus
menyenangkan, harus nikmat. Kalau anda tidak menemukan kenikmatan dari
yang anda lakukan itu, maka harus dicari kenapa tidak nikmat.
Kalau sholat belum seneng, kalau anda Misa tidak seneng anda ke wihara tidak fokus, ya itu mnjadi dia -sia bukan ?
Carilah kenapa harus senang. Kalau tidak senang, ngga akan jadi apa -apa itu nanti.
Makanya di Islam ada Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa
ni’man naashir, artinya kebenaran itu urusan nikmat. Temukan pada diri
anda supaya anda tetap merasakan nikmat. Selama ini kan berbuat baik itu
susah, berbuat benar itu susah, yang senang itu hanya yang dapat uang
misalnya nyolong, korupsi, nggembrek atau nggigolo.
Mulai
sekarang, kita tanamkan filosofi bahwa berbuat benar harus menyenangkan.
Latihan
kaligrafi terus -menerus itu menyenangkan, olah raga itu
menyenangkan, jujur itu menyenangkan, makan agak dibatasi itu
menyenangkan.
Pokoknya apapun saja yang baik itu harus dinikmati dan membuat anda senang.
Hussd jangan keras -keras ngomongnya...! ada teman kita yang bertanya "termasuk jima' atau melakukan" itu"
kepada istri harus juga menyenangkan kang assiry?". "Ya harus...justru
itu wajib senang dan saling menyenangkan". Saya jawab sambil terkekeh.
Respon Cepat