Assiry gombal mukiyo, 3 Januari 2014
Ketika Allah memberikan perintah kepada kita untuk Sholat, mustahil
Allah sholat. Allah taala menyuruh kita zakat, Allah ta’ala tidak perlu
zakat, Allah taala memberikan perintah haji jika mampu tapi Alah taala
tidak perlu haji. Tapi jika sholawat nabi, Allah taala sudah bersholawat
kepada kanjeng nabi. Itulah keistimewaan kemuliaan atas diri Nabi.
Kenapa perintah Allah berbunyi ‘ala nabii bukan ‘ala muhammad? Maka
tidak lain adalah Karena yang dijunjung oleh Allah adalah pangkatnya
Kanjeng Nabi. Sedangkan kalimat yusolluuna ‘ala nabi bukan kalimat madhi
tetapi mudhori’, jadi rahmatnya Allah ta’ala kepada kanjeng nabi itu
sampai besok di akherat.
Dan solawatnya Allah taala bukan allohumma
solli ala Muhammad, tetapi rohmatan maqrunatan bi ta’dzim. Maksudnya,
Allah memberi sholawat kepada nabi bukan sejak beliau diangkat menjadi
nabi, tetapi sudah sejak zaman azali( zaman dimana Allah belum
menciptakan apapun).
Kemuliaan yang diberikan Allah kepada Nabi
muhammad itu merupakan kewenangan Allah. Jangankan untuk memuliakan
nabi, bahkan setiap tumbuhan dan segala sesuatu diciptakan Allah dengan
kemuliaannya masing-masing. Jika Allah menghendaki itu tidak ada yang
mustahil, semuanya serba mungkin dan sangat mudah.
Dengan kita
mengucapkan sholawat kepada nabi maka akan timbul cinta kepada nabi.
Dengan demikian, kita akan semakin banyak melakukan sunah-sunah yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Meminjam istilah Al Arif billah al
alim al allamah Al Habib Lutfi pekalongan bahwa kadar dan bobot
keimanan seorang muslim tergantung kecintaan terhadap Nabi.
Maulid Nabi itu tanggal 12 Rabbiul Awwal, tapi kalau maulidu Muhammad
itu sudah tidak bisa kita hitung lagi jumlahnya. Karena Nur ciptaan
Allah yang pertama itu dibikin sebelum Dia menciptakan apapun ( azali).
Nur itu kemudian diberikan gelar oleh Allah sebagai "Nur Muhammad”.
Nur Muhammad ini besok-besok menjelma dalam Adam, Idris, Ayub, sampai
Musa, Ibrahim, dan seterusnya kemudian diaplikasikan secara biologis
menjadi Muhammad putra Abdullah cucu Abdul Mutholib. Jadi pemahaman
mengenai Muhammad jangan berhenti pada Islam melalui fiqh semata.
Menukil seperti apa yang dikatakan oleh Sulthan Al Auliya Syeikh Abdul
Qadir Al Jilany dalam kitab Sirru Al Asrar bahwa Allah pertama kali
menciptakan cahaya atau nur yang disebut Nur Muhammad, dari sifat
jamalnya ( keindahanNya ). Rasulullah bersabda ; bahwa yang mula2
diciptakan oleh Allah adalah ruh Muhammad, ia diciptakan dari cahaya
Ketuhanan, dan selanjutnya yang diciptakan pertama kali adalah Qalam (
pena ) dan akal. Disinilah kita tahu bahwa yang dilahirkan dan
diciptakan pertama kali adalah suatu realitas ghaib dan bersifat rohani
yang disebut; Nur, Ruh, Qalam, Akal dan ini merupakan realitas yang
mempunyai banyak nama menurut fungsinya dan dari sudut mana kita
memandangnya ( al-Maidah : 15 ).
Allahumma Sholli 'ala sayyidina Muhammad wa'ala ali sayyidina Muhammad
Illustrasi Gambar:
Kaligrafi kufi murabba'karya guru saya
Fadil Sulaiman Malaysia.
Yang berbunyi: Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
Respon Cepat