Saya tidak bisa membayangkan betapa tersayat bahkan berkeping -keping hati ini meskipun hanya sekadar membaca beritanya.
Coba
kita bayangkan Saat ledakan terjadi di Lahore Pakistan, kobaran api
sangat tinggi sehingga mencapai pohon dan mayat-mayat beterbangan di
udara. Potongan dari serpihan anggota tubuh mereka berserakan
kemana-mana.
Anak-anak bermain di ayunan
taman tiba -tiba booooooom ...!!!!, menggelepar nyawa melayang bagai
sampah yang terbuang. Bagaimana seseorang dengan memilki hati bisa
melakukan ini. Hanya karena tergiur dengan cerita kiyai dan Ustaz yang
gila selangkangan, agar bisa ngeseks dengan 72 bidadari di Surga. Kalian
melakukan tindakan diluar nuranimu sebagai manusia.
Apa
kalian menganggap Surga itu lokalisasi ? dan para bidadari itu adalah
pelacur yang selalu bisa berganti -ganti pasangan setiap menit dan
detik. Memperbudak libido untuk kenikmatan -kenikmatan seks yang terus
bertambah dan tak pernah berkurang sedikitpun.
Mari kita bakar dan
bubarkan saja surga itu jika hanya sebagai lokalisasi dan seksual bebas
para bidadari yang bugil. Tidak usahlah ada Surga. Jika dengan itu
kalian mencabik -cabik rasa kemanusiaan terhadap sesamamu.
Kalian
mungkin lupa. Kalian mengejar Surga tapi menciptakan neraka dalam
kehidupanmu di dunia. Surga yang mana yang kalian kejar dengan membantai
pemeluk agama kristen yang juga adalah sesama manusia dan saudara kita.
Agama
itu untuk kemanusiaan. Apa artinya jika agama kalian jadikan alat untuk
memberangus dan penghancur massal. Tuhan tidak butuh agamamu. Tapi
Tuhan butuh akhlaqmu kepada sesama makhluk hidup. Maka Islam di tetapkan
Tuhan menjadi agama (addien) bukan untuk mengislamkan seluruh dunia
tapi memberikan kedamaian dan rahmat bagi semesta raya. Maka Tuhan pun
mengutus seorang Rasul yang bernama Muhammad SAW. untuk menyempurnakan
akhlaq manusia. Terus Rasul yang mana yang kalian ikuti jika akhlaqmu
sedemikian bobroknya.
Kamar mayat
setempat penuh sehingga jenazah-jenazah ditumpuk di lorong rumah
sakit.potongan -potongan tangan -tangan yang mungil, potongan kepala
yang terpisah, kaki yang hilang dengkulnya, semakin membuatku hanya bisa
berderai dan menangis batin ini. Tuhan sudah sepantasnya memberimu
dekap kemesraan dan surga yang sesunguhnya yang paling pantas untuk
kalian adik-adikku yang kristiani. Semoga Yesus terus menuntunmuu,
menerbangkan ruhmu menuju keharibaan Allah Rabb Al Izzati.
Respon Cepat