☆Buku Sunnah & Bid’ah Tahunan ditulis oleh Muhammad al-Munajjid,
seorang ulama asal Nejed Saudi dan diterbitkan terjemahannya oleh
Pustaka AQWAM, Solo. Di dalam buku ini al-Munajjid banyak menyebut
pendapat Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rah di dalam karya Lathaiful Ma’arif
.
¤Di antara pendapat Imam
Ibnu Rajab yg dikutip adalah tentang kecaman terhadap kebiasaan bid’ah
Nishfu Sya’ban.(LIHAT TERJEMAHANNYA)
《》Al Hafizh Ibnu Rajab
mewanti-wantikan hal ini dalam kitabnya Lathaiful Ma'arif dan lainnya.
Hadist-hadist dhaif hanya bisa di amalkan dalam ibadah yang dasarnya
telah ditetapkan oleh dalil shahih. Adapun peringatan malam nifsyu
sya'ban tidak memiliki dasar yang shahih sehingga yang dipakai hanya
hadist-hadist dhoif.
♢ Saya coba cek langsung karya Imam Ibnu
Rajab yg disebut itu. versi penerbit Al-Quds Libanon. Setelah saya
periksa isi buku itu, ternyata tidak ditemukan kalimat kecaman dari
beliau seputar Nishfu Sya’ban. Bahkan Imam Ibnu Rajab menganjurkan agar
umat Islam memperbanyak ketaqwaan di malam Nishfu Sya’ban.
☆yukk
Mari kita lihat pernyataan Al-Hafiz Ibnu Rajab yang diklaim tadi
langsung dari kitabnya Lathaiful Ma’arif : (LIHAT TEKS ASLI DIFOTO)
《》فكذلك قيام ليلة النصف لم يثبت فيها شيء عن النبي صلى الله عليه وسلم وﻻ
عن اصحابه وثبت فيها عن طائفة من التابعين من اعيان فقهاء الشام
وينبغى للمؤمن ان يتفرغ فى تلك الليلة لذكرالله تعالى ودعائه بغفران الذنوب
وستر العيوب وتفريج الكروب وان يقدم على ذلك التوبة فان الله يتوب فيها
على من يتوب
Dengan demikian, menghidupkan malam nishfu Sya’ban
tidaklah berasal dari Nabi saw dan juga para sahabatnya. Kegiatan itu
justru berasal dari sekelompok ulama besar tabi’in dari Syam…
Hendaknya setiap mu’min meluangkan waktunya di malam nishfu sya’ban
untuk berdzikir, berdoa agar diampuni dosa-dosanya dan ditutupi semua
aibnta serta diberi jalan keluar dari kesulitan hidup. Sebaiknya ia
mendahulukan bertaubat (sebelum berdoa) karena Allah menerima taubat
dari orang yg bertaubat di malam itu (nishfu sya’ban).” Lathaiful
ma’arif hal. 152-153
NB :
Ini adalah contoh bagaimana
pendapat para ulama salaf dipelintir di dalam buku2 terjemahan.
Dampaknya adalah kecurigaan umat Islam terhadap amaliah yg mereka kenal
sejak kecil dan tumbuhnya prasangka buruk kpd para ulama yg
mengajarkannya. jauhkan anak2 anda dari ajaran penipuan yang demikian.
SILAHKAN JIKA ADA YANG MAU MEMBANTAH ! INI KEPALSUAN YANG NYATA !!!!
Respon Cepat