Selamat Datang di assiry.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

assiry.kaligrafi-masjid.comadalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.

Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.

ILAAH

Assiry gombal mukiyo n olik, 03 Maret 2017


Manusia itu seperti sebatang pohon. Pohon itu bisa jadi kursi, bisa jadi lemari, bisa jadi pintu, bisa jadi jendela dan bermacam-macam produk yang berbeda. Kalau mereka mempersoalkan perbedaan, maka mereka akan melupakan asal mereka yang sama. Tapi kalau mereka mampu bersatu dan melengkapi sehingga menjadi bermanfaat, maka tak akan ada persoalan yang muncul, karena satu dan yang lain menjalankan fungsinya sesuai porsinya masing-masing.

Meningkatkan pemahaman pada aklak, sikap dan sifat yg lebih mulia. Sehingga esensi bahwa modal kita sebagai manusia yang sudah diciptakan sebagai makluk yang sempurna mampu memberikan arti karena memahami apa yg dimaksud kesempurnaan dan mampu mendaki menuju sebuah pemahaman yang lebih besar menjadi makluk yang mulia, artinya bisa memahami hakekat dan implementasi kemuliaan.

Jika karena beda baju kita bertengkar justru Ilahi kita adalah baju, jika karena uang kita berbeda berarti yg jadi ilahi ya uang, jika karena berbeda agama kita saling bermusuhan berarti agamalah yang menjadi Tuhan bagi kita. Bukankah ini salah kaprah dan saling "jumpalitan" logika kita selama ini.

Close Menu