Assiry gombal mukiyo, 25 April 2015
Ayat pertama Al Quran
adalah perintah membaca( iqra'). Pada tanggal 24 april bertepatan
dengan "Hari Buku", tentunya kita perlu meningkatkan kembali kualitas
kita dalam membaca. Membaca apa saja, membaca dalam dalam konteks alam
modern ini bisa dari buku, baik buku fisik maupun buku digital. Pun
membaca bisa diartikan dengan belajar dari alam semesta yang sangat luas
ini.
Dalam membaca dan belajar
itu kita juga harus bisa jujur, misalnya kalau terbukti evolusi itu
benar, ya jangan "ngotot" menentang evolusi. Karena terbukti bahwa
manusia adalah sepupunya simpanse, bonobo ya harus kita akui bahwa kita
sepupu dengan mereka. Dan juga terbukti bahwa semua yang ada di bumi ini
awalnya berasal dari hewan bersel satu yang berevolusi miliaran tahun.
Maka bacalah buku sebanyak-banyaknya, bacalah Al Quran, Injil, Veda,
Tipittaka, Das Kapital, God Delusion, Wealth of Nation, Physics of The
Future, Animal Liberation, Ziarah ke Makam Tuhan, dan sebanyak-banyaknya
buku yang mampu kamu baca jangan cuma baca buku komik dan kartun
Naruto.
Karena pada akhirnya kita yang akan menginternalisasi semua bacaan tadi, sesuai dengan tingkat pemahaman pribadi masing-masing.
Kita akan bisa melihat bagian mana dari setiap buku itu yang rasional,
mana yang irrasional, mana yang patut dijadikan pegangan hidup, mana
yang perlu dibuang di tempat sampah peradaban.
Kesalahan manusia
terbesar adalah ketika dia berhenti membaca, berhenti mencari ilmu. Atau
ada juga kesalahan cukup fatal yaitu membaca bacaan hanya yang sesuai
dengan agamanya saja atau ideologinya.
Padahal mengerti akan agama
atau isme atau ideologi lain adalah sangat penting agar terjadi sintesa
peradaban. Karena "kebodohanlah" sebenarnya yang menjadikan diri kita
serigala bagi orang lain. Hanya karena berbeda pandangan, pemikiran dan
bahkan agama pertumpahan darah dan permusuhan selalu saja terjadi.
Membaca adalah cara termudah agar kita tidak terkungkung oleh pemikiran
sempit, yang ditekankan kepada kita oleh lingkungan, oleh tokoh -tokoh
agama yang seringkali salah menafsirkan ayat, oleh masyarakat, dan
bahkan oleh negara.
Membaca akan membuat pikiran kita terbang dan
melihat matriks kehidupan yang jauh lebih kompleks, mendalami pemikiran
manusia lain yang kemungkinan jauh lebih pintar daripada kita atau jauh
lebih bodoh daripada kita.
Membaca akan menambah pengertian kita,
pengertian yang akan membuat kita lebih cerdas jika bacaan kita bermutu,
dan setidaknya mengerti dan sedikit banyak memaklumi kebodohan manusia
lain yang belum banyak membaca dan belajar.
Bacalah dan marilah terus belajar, karena sungguh manusia yang tidak membaca dan belajar adalah "jerangkong hidup" belaka.
Respon Cepat